NOA | Banda Aceh – Film Animasi terus berkembang seiring perkembangan teknologi. Tak kalah dengan daerah lain, Aceh menjadi salah satu daerah yang mampu menyumbang prestasi di dunia Perfilman. Untuk menumbuhkan semangat Seni khususnya dunia Animasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh terus membuka ruang kreatif. Seperti pelaksanaan kegiatan Apresiasi Seni Animator Aceh yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu besok.
Kegiatan Apresiasi Seni Animator Aceh yang akan berlangsung selama dua hari, Sabtu (11/12/2022 dan Minggu (12/12/2021) di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh. Sedikitnya akan di ikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah di Aceh. Malam Apresiasi Seni Animasi Aceh akan di kemas kedalam beberapa seqmentasi kegiatan. Diantaranya, Diskusi dengan menghadirkan tiga narasumber kunci, Pembentukan forum silahturrahmi para Animator Aceh, Malam penyerahan Anugrah untuk Para Animator serta Deklarasi Forum Animator Aceh.
Untuk pematerinya akan di isi oleh Juwita ST, M.Kom, Dosen Informatika FMIPA-USK, Masridho Rambe, Produser Film Animasi Si Neng & Si Gam- Peraih Piala Citra FFI 2021 Kategori Film Dokumenter Terbaik dan Angelia Panjaitan, Pembuat Animasi- Motion Graphic 2D yang juga Mahasiswa Magister Film Animasi.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh berharap, kegiatan ini menjadi tempat silahturrahmi para Animator Aceh serta menjadi peluang dalam mendorong proses percepatan promosi wisata serta publikasi seni, tradisi serta budaya Aceh.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, SE, M.Si, Ak menjelaskan bahwa Pemerintah Aceh sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena bisa memberi ruang kepada generasi muda dalam berkarya, meskipun selama ini belum ada wadah khusus untuk para animator Aceh, maka dengan kegiatan seperti ini bisa menjadi tempat berhimpun anak muda Aceh dan berkontribusi untuk mempromosi Aceh dengan Film Animasi.
“Pemerintah Aceh tentunya sangat mendukung kegiatan Apresiasi Seni Animasi Aceh, karena dengan seperti ini, Film-film Animasi bisa lebih berkembang lagi dan melahirkan ide ide kreatif, sehingga kegiatan ini bisa berdampak langsung bagi pembangunan Aceh kedepan,” kata Jamaluddin.
Ketua Panitia pelaksan Apresiasi Seni Animasi Aceh, Ambia mengatakan “kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan sebuah wadah bagi Animator millenial, dengan harapan para animator milinila ini mampu menginformasikan kepada masyarakat umum tentang budaya dan wisata yang ada di Aceh,” Jelas Ambia.
Meskipun dunia animasi saat ini sudah di kenal luas, namun di Aceh belum ada wadah sebagai tempat mengembangkan ilmu, shering ide dan informasi, serta kolaborasi para animator Aceh, sehingga dengan kegiatan ini, semua animator yang ada di Aceh bisa terhimpun dan bisa saling suppor. (noa/ril)