NOA l Pidie Jaya – Pasca intensitas hujan tinggi sejak sepekan terakhir dan bersamaan dengan air pasang purnama sehingga membuat sejumlah pematang tambak milik petani rusak.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pidie Jaya melalui Kabid Perikanan Pidie Jaya, Zulkarnaini, membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan jumlah tambak yang rusak di karenakan air pasang purnama tersebut.
“Benar kali ini air pasangnya lebih parah dari pada sebelumnya, bahkan banyak petani tambak yang sudah mulai menyampaikan hal tersebut, kini kita data dulu berapa banyak yang rusak,” ujar Zulkarnaini.
Dia juga menghimbau bahwa untuk saat ini para petani tambak harus benar-benar menjaga tambaknya.
“Ini penting dilakukan dikarenakan kondisi cuaca yang panca roba sehingga air pasang purnama pun sangat tinggi kali ini sehingga bisa merusak tambak mereka,” kata Zulkarnain.
Air pasang purnama ini, katanya, sudah berlangsung selama beberapa hari belakangan ini, sehingga membuat petani tambak harus menjaga tambaknya di malam hari ketika air sungai mulai pasang.
Sebelumnya, salah seorang petani tambak di Desa Deah, Pangsa, Ishak menyebutkan, pihaknya bersama petani tambak lainnya terpaksa menjaga tambak disaat malam hari, tambah lagi dengan kondisi cuaca yang sedang hujan.
“Air pasang purnama kali ini selain merusak pematang tambak petani juga membuat para petani mengalami kerugian besar di karenakan semua budidaya ikan bandeng dan udang Vannamei hanyut keluar semuanya,” kata Ishak.
Bahkan, katanya, sepanjang jalan banyak di temukan para petani tambak dengan kondisi menjaga pematang tambak mereka dengan was-was, di karenakan kondisi air pasang kali ini sangat luar biasa sehingga bisa menenggelamkan kan pematang tambak.
“Kami terpaksa harus cari cara untuk mencegah agar air pasang tak melewati pematang nya dengan mencoba membuat pematang kecil lagi di atas nya di malam hari dan harus basah- basahan,” ujar Ishak (RED).