Shanghai, China melaporkan 24.791 kasus harian Covid-19 pada Jumat (15/4), dengan detail kasus tanpa gejala 19.923. Angka itu melonjak dibandingkan catatan satu hari sebelumnya.
Pada Kamis (14/4) kota itu mencatat penambahan kasus Covid-19 tanpa gejala sebanyak 19.872 dan kasus bergejala yang mencapai rekor dengan 3.590 kasus, demikian dikutip Reuters.
Lonjakan dan tingginya kasus harian di sana membuat pemerintah setempat menjadikan bangunan tempat tinggal sebagai fasilitas karantina. Namun, langkah tersebut menuai banyak protes warga.
Dalam sebuah siaran langsung di platform WeChat, sekitar 30 orang yang mengenakan Hazmat bertuliskan “polisi” terlihat berkelahi dengan orang lain di luar kompleks perumahan Zhangjiang Hi-Tech Park 600895.SS
Mereka kemudian membawa pergi setidaknya satu orang. Suara tangis perempuan pun terdengar dari rekaman itu.
Video tersebut ditonton lebih dari 100 ribu warga. Namun, tak lama kemudian muncul pengumuman bahwa itu merupakan konten berbahaya.
Perempuan yang dalam siaran langsung itu mengungkapkan keberatan soal alih fungsi bangunan tersebut.
“Bukannya saya tidak mau bekerja sama dengan negara, tapi bagaimana perasaan Anda jika tinggal di gedung yang jaraknya hanya 10 meter [dari fasilitas karantina], semua orang dinyatakan negatif, dan orang-orang ini diizinkan masuk? kata dia dikutip Reuters.
Reuters belum bisa memverifikasi secara independen video tersebut.
Pilihan Redaksi
|
Sehari setelah perselisihan, Grup Zhangjiang selaku pemilik kompleks memberikan konfirmasi.
“Pada 14 April sore, saat perusahaan kami memasang pagar isolasi, beberapa penyewa telah menghalangi lokasi bangunan,” demikian menurut pernyataan Grup Zhangjiang.
Mereka juga mengaku pihak berwenang telah mengubah lima bangunan kosong menjadi fasilitas isolasi. Mereka juga berencana mengubah sembilan bangunan kosong lainnya untuk karantina.
Zhangijang juga mengatakan memindahkan 39 penyewa ke ruangan di bagian lain kompleks itu. Mereka juga menawarkan kompensasi kepada penyewa atas keputusan tersebut.
Salah satu penduduk di komplek tersebut mengonfirmasi telah menerima pemberitahuan untuk pindah.
Namun, pemerintah Shanghai tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang kebijakan karantina saat ini.
Menurut peraturan, pihak berwenang China diizinkan mengambil alih bangunan dan properti lain untuk menghadapi situasi darurat.
Belakangan ini, Shanghai menjadi pusat wabah Covid-19 terbesar di China saat banyak negara tengah menuju fase endemi. Per Kamis (15/4), kasus harian di Negeri Tirai Bambu mencapai 24.791 kasus.
Imbas kasus yang terus naik, pemerintah kota Shanghai mengubah sekolah dan gedung tempat tinggal penduduk menjadi pusat karantina. Mereka juga mengumumkan telah menyiapkan 160 ribu tempat tidur di lebih 100 rumah sakit darurat.
(isa/chri)
[Gambas:Video CNN]