NOA | Sigli – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar, mengadakan Sekolah Lapang Gempabumi di Sigli, Pidie, selama dua hari, 25 hingga 26 Oktober 2021.
Acara yang berlangsung di Aula Hotel Safira Sigli dibuka oleh Wakil Bupati Pidie, Fadullah TM Daud, ST. Turut hadir anggota Komisi V DPRRI H. Irmawan, S.Sos, M.M,Kepala BMKG Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, S.Si, M.Sc, Korbid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Dr. Daryono, S.Si, M.Si.
Juga tampak, Kalak BPBD Pidie, Ir. Dewan Ansari, Kadis Kominsa Pidie, Muhammad Fadhli, S.Kom, M.Kom Camat Kota Sigli Neny Safriani Arida, S.Pt, M.T, Danramil 21/KS Kapten Inf Erwin, Kapolsek Kota Sigli Iptu Mursal,S.H, dan Kapuskesmas Kota Sigli, dr. Mayzaryani.
Dalam laporannya, Kepala BMKG Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mewujudkan masyarakat siaga Gempabumi dan Tsunami di Kota Sigli, Kabupaten Pidie.
Disampaikan juga, kegiatan tersebut diikuti oleh 40 orang peserta dari 5 kelompok perwakilan, yaitu dari BPBD 5 orang, Media 5 orang, Stakeholder terkait 7 orang, Aparat TNI-POLRI 4 orang, perwakilan dari sekolah 3 orang dan perwakilan masyarakat sebanyak 16 orang.
Kegiatan dilanjutkan pemaparan tentang wilayah potensi bencana Gempabumi dan Tsunami, oleh Korbid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Pusat, Dr Daryono.
Sementara, Wakil Bupati Pidie dalam sambutannya mengatakan, mitigasi bencana sangat penting untuk terus dilaksanakan agar membangun kesadaran bencana dalam diri masyarakat.
“Mitigasi bencana dilaksanakan agar masyarakat lebih sadar akan bencana yang akan terjadi, karena ketika terjadi suatu bencana yang dapat menyelamatkan masyarakat adalah masyarakat atau mereka yang berhadapan langsung dengan bencana,” ujar Wabup.
Ia juga mengingatkan beberapa hal yang harus disadari masyarakat Pidie, yaitu seluruh pesisir pantai Provinsi Aceh merupakan Daerah yang rawan Tsunami, Kota Sigli termasuk daerah yang memiliki potensi Tsunami, yang bersumber dari penunjaman lempeng di Samudera Hindia.
Lebih lanjut, Wabup mengatakan, meskipun Kota Sigli berlokasi di Pantai Timur, namun gelombang Tsunami di Pantai Barat pun memiliki kemampuan untuk mencapai Kota Sigli.
Oleh karena itu, Ia meminta kepada Pemerintah dan Masyarakat Kota Sigli perlu membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa dan Tsunami, tuntasnya.
Pada kesempatan tersebut, secara Virtual, Deputi Bidang Geofisika Dr. Ir. Muhammad Sadly, M.Eng dalam sambutannya mengatakan, meskipun Sekolah Lapang Gempabumi sudah dirintis sejak tahun 2015, pemerintah tetap harus melaksanakan berbagai pelatihan lainnya.
“Kegiatan ini saja tidak cukup dalam mengantisipasi terjadinya gempa, karena gempabumi bisa terjadi kapan saja sehingga kita perlu melaksanakan kegiatan pelatihan atau edukasi lainnya,” kata Muhammad Sadly.
Juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pidie untuk melaksanakan latihan evakuasi di lingkungan perkantoran maupun sekolah. Ia meminta agar latihan evakuasi tersebut dilaksanakan rutin sekali dalam sepekan, pinta Deputi Bidang Geofisika BMKG Pusat.
Diakhir kegiatan dilakukan peletakan tanda jalur evakuasi di persimpangan jalan Mesjid Istiqamah Blang Paseh, Sigli oleh Wabup dan disaksikan pejabat dan peserta yang berhadir.(AA)