NOA | Aceh Singkil – Kenaikan harga pupuk subsidi di Aceh Singkil yang menjadi perbincangan, khususnya di petani sawit Kecamatan Kota Baharu yang hampir 70 persen masyarakatnya menggantungkan diri pada hasil sawit.
Di samping harga naik, masyarakat di Kota Baharu juga mengeluh akan sulitnya di dapatkan pupuk meskipun sudah harga tinggi.
“Ini yang kami herankan sudah harga mahal, malah sulit di temukan, tentunya kami sebagai petani sawit terus terang sangat mengeluh dengan harga tidak di setabilkan seperti ini,” kata Rabuddin kepada noa.co.id, Selasa (21/12/2021).
Lebih lanjut, Raubddin juga merasa kecewa kepada pihak-pihak yang membidangi permasalahan pupuk tersebut.
“Jika dibiarkan seperti ini terus dengan harga pupuk subsidi mahal dan susah di dapat, apa jadinya tanaman sawit kami, karena jika tidak beri pupuk sudah otomatis tanaman sawit akan berkurang kualitasnya,” sebut Rabuddin.
Pada kesempatan itu, Rabuddin merincikan, harga pupuk subsidi urea 50 kg dari Rp125 ribu menjadi Rp180 ribu, pupuk SP36 50 kg dari Rp125 ribu menjadi Rp180 ribu, pupuk Poska 50 kg dari Rp125 ribu juga menjadi Rp180 ribu.
“Apalagi yang non subsidi sudah pasti jelas 2 kali lipat dari harga subsidi,” tambah Rabuddin sembari mengatakan, semoga keluhan mereka dapat menjadi pemerhatian pemerintah.(Khairi).