Founder Kailoka, Harizal mengungkapkan, jam tangan kayu hasil buatan manusia ini sudah hadir di tengah-tengah masyarakat sejak 2018 silam. Saat itu, jam tangan kayu sedang naik daun.
Baca Juga: Polri Sita 12 Jam Tangan Mewah terkait Kasus Indra Kenz
Sebelumnya Harizal tidak terbesit ingin membuat produk jam tangan kayu. Namun karena melihat limbah kayu hasil pembuatan furniture yang banyak terbuang, dia mempunyai ide untuk memanfaatkan limbah tersebut untuk menjadi sebuah barang yang berguna dan mempunyai nilai jual. Akhirnya, terciptalah jam tangan kayu Kailoka.
“Tahun 2018 itu saya terbesit ingin membuka bisnis. Tapi bingung bisnis apa. Nggak ada pikiran mau buat jam tangan olahan kayu. Tapi saat itu saya suka lihat perajin kayu bikin furniture terus serat-serat kayunya terbuang, dari situlah saya terbesit untuk memanfaatkan limbah kayu tersebut menjadi bahan dasar pembuatan jam tangan,” ungkap Harizal saat berdialog di IDX Channel, Selasa (7/6/2022).
Dia mengatakan, meski produk jam tangan kayunya sudah banyak diminati masyarakat luas, namun ia tidak menampik ada tantangan dalam proses pembuatan berkelanjutan. Disebutnya, tantangan tersebut adalah bahan dasar itu sendiri yakni limbah kayu yang memiliki kualitas yang sama.
“Tantangan terbesar dari bahan bakunya. Karena ini adalah bahan baku bekas/limbah, jadi keberlangsungan bahan baku dengan kualitas yang sama itu menjadi tantangan tersendiri. Sehingga kami tidak bisa memproduksi yang terus-terusan dengan bahan baku yang sama,” beber Harizal.
Baca Juga: Tidak hanya Smartwatch, imoo Hadirkan Headset untuk Anak-anak
Kendati demikian, ia bersama dengan timnya terus berupaya untuk meningkatkan kuantitas dengan kualitas yang tidak diragukan. Bagi masyarakat yang ingin memiliki jam tangan lokal berkualitas, bisa membeli jam tangan kayu Kailoka melalui website Kailoka.com. Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai Rp375 ribu hingga Rp 450 ribu.
Lihat Juga: Limbah Diduga Minyak Cemari Laut di Kota Bima