NATO Siapkan Pasukan Militer di Perbatasan Imbas Agresi Rusia - NOA.co.id
   

Home / News

Minggu, 10 April 2022 - 11:00 WIB

NATO Siapkan Pasukan Militer di Perbatasan Imbas Agresi Rusia

REDAKSI

DUNIA, NOA

NATO tengah mempersiapkan kehadiran pasukan militer permanen di perbatasannya untuk menanggapi ancaman agresi Rusia di masa depan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan hal itu dilakukan NATO sebagai “konsekuensi jangka panjang” atas tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini.

“Apa yang kami lihat sekarang adalah kenyataan baru, sebuah normal baru bagi keamanan Eropa,” kata Stoltenberg seperti dikutip dari Reuters, Minggu (10/4).

Baca Juga :  Luhut Cek Ketersediaan dan Keterjangkauan Migor di Jateng, Ini Hasilnya

“Oleh karena itu, kami sekarang telah meminta komandan militer kami untuk memberikan opsi untuk apa yang kami sebut pengaturan ulang, adaptasi jangka panjang NATO,” lanjutnya.

Stoltenberg mengatakan, NATO saat ini tengah mempertimbangkan pengaturan ulang yang akan menggeser peran pasukan di negara-negara anggota Eropa Timur dari tripwire menjadi pencegahan penuh, dalam kasus serangan Rusia.

Pilihan Redaksi
  • PM Inggris: Reputasi Putin ‘Tercemar Permanen’ usai Pembantaian Bucha
  • Rusia Beringas Gempur Ukraina Timur, 5 Warga Sipil Donetsk Tewas
  • Putin Tunjuk Jenderal Baru Jadi Komandan Perang di Ukraina

Ia juga menyebutkan keputusan tentang pengaturan ulang itu akan ditetapkan pada pertemuan puncak negara-negara NATO yang akan diselenggarakan di Madrid pada Juni mendatang.

Baca Juga :  Kehadiran Ustaz Hanan Attaki Dongkrak Popularitas Daerah

“Kami punya waktu sekarang sampai KTT untuk membuat keputusan jangka panjang,” kata Stoltenberg.

“Ini adalah bagian dari pengaturan ulang yang harus kami lakukan, yaitu beralih dari pencegahan tripwire, yang merupakan konsep saat ini, ke sesuatu yang lebih ke arah pencegahan dengan penolakan atau pertahanan.”

Baca Juga :  Rusia Diduga Buat Kamp Penyaringan di Ukraina Bak saat Invasi Chechnya

Diketahui, invasi Rusia ke Ukraina telah memicu krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Invasi itu juga mendorong negara-negara Barat memikirkan kembali sejumlah kebijakan pertahanan mereka.

(blq/pra)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Perkuat Platform Digital, Telkomsel Suntik Dana Rp292 Miliar ke Anak Usaha

News

Pemerintah Didesak Segera Menegerikan Sejumlah TK

News

Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi: Transformasi Digital Dalam Agraria Suatu Kebutuhan

News

Bupati Pidie Jaya Dr. H. Said Mulyadi, SE, M.Si Raih Penghargaan Kemenag Award 2023, Berikut Kategori Yang Diterimanya

News

Tinggalkan Energi Fosil, PLN Kejar Kapasitas EBT 20,9 GW di 2030

News

Harga Minyak Mentah Dunia Terus Melesat, Diramal Sentuh USD130 per Barel

News

Gen Milenial – Gen Z: Antara Investasi dan Party

News

Dorong UMKM Tembus Pasar Amerika, Dubes Rosan: Manfaatkan INA Access

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!