NOA | Aceh Singkil – Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi Nusantara (PJIDN) Perwakilan Aceh meminta pemerintah serius dalam mengawasi pembangunan di Aceh Singkil, salah satunya seperti pembangunan jalan pemukiman di Desa Pea Jambu, Kecamatan Singkohor, Kabupaten Aceh Singkil.
Melalui Ketuanya, Ayub Bancin kepada noa.co.id, Selasa (14/12/2021) meminta pemerintah harus proaktif terkait pada pengawasan pembangunan jalan tersebut. Sehingga, pembangunan yang diharapkan masyarakat tersebut sesuai rancangan anggaran biaya (RAB).
“Kita ketahui saat ini masa waktu pelaksanaan sudah dekat sehingga dikhawatirkan tidak mengedepankan kualitas mutu pengerjaan, lantaran paket pekerjaan dikerjakan sudah mendekati masa limit akhir,” kata Ayub Bancin.
Dijelaskan Ayub, sesuai dengan Pagu Anggaran tertulis di papan biaya proyek Pelaksanaan Paket APBA-Otsus plot anggaran Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan anggaran Rp374.836.925.30, nomor kontrak 602.1/196/11.10/SP/PLP-WIL.VI/2021, Tanggal kontrak 22 November 2021, volume 1 paket, pelaksana CV.Putra Cipta Persada.
“Disitu tertulis waktu pelaksanaan 30 hari kalender, jadi selesai pengerjaan proyek tersebut pada 20 Desember 2021, hanya tinggal beberapa hari lagi,” terang Ayub.
Pantauan media ini, pengerjaan proyek APBA-OTSUS tersebut sudah masuk tahap pengecoran badan jalan dengan sistem pencoran besi wermes sambung dua, di tengah terlihat dikosongkan dan juga tidak terlihat batu pecah atau seprit atau batu mangga kecil.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Pea Jambu, Suparman menuturkan, pada prinsip pembangunan jalan desa di pemukiman itu memang sangat didukung. Sebab, masyarakat hanya sebagai penerima manfaat. “Terkait sistem kerja saya kurang paham, baik gambar maupun lainnya tentang teknis kerja,” singkatnya.
Sementara itu, menurut kepala tukang pengerjaan proyek tersebut, Amin mengakui, pengerjaan pengecoran badan jalan tersebut memang seperti itu. “Terkait besi kosong tengah nanti bisa disambung dengan besi kawat dan sebagian sudah kami pasang dan kalau tentang gambar kebetulan tinggal dan lebih jelas tanya lalu ia ke Suhelmi sebagai pengawas,” katanya.
Pengawas lapangan, Suhaimi menegaskan, sistem kerja memang seperti itu dan begitu juga pada pemasangan lainnya seperti jembatan.
Dikatakannya, pekerjaan pencoran jalan pemukiman Desa Pea Jambu ini ada dua titik, pertama dengan panjang 140 meter dengan lebar 5 meter dan satu lagi lebih kurang 100 meter dengan lebar 3 meter dengan ketebalan 15 sentimetel. “Sebelum pengecoran sudah digiling oleh bomak untuk pemerataan tanah,” terang Suhaimi.
Lalu mengenai besi wermes sistem sambung kosong tengah, Suhaimi menyebutkan, itu biasa karena beban mobil lewat tetap di pinggir. “Itu pun ada juga kita kasih besi dan mengenai batu pecah tidak ada di gambar,ini kita laksanakan sesuai dengan gambar dan PPATK dari Dinas juga hadir,”terangnya.(Khai).