NOA | Takengon – Ditengah jeritan ekonomi masyarakat akibat pandemi covid-19, mencuat isu miring mengenai sejumlah kegiatan Studi Tour di Dinas Parawisata, Aceh Tengah yang diduga sebagai program “mubazir” yang bertujuan menghamburkan uang negara.
Seperti disampaikan, pegiat wisata di Gayo, Azman, kepada awak media ini, Kamis (14/10/2021) yang menyebutkan kegiatan peningkatan SDM pariwisata dari Dinas Pariwisata Aceh Tengah merupakan ajang menghabiskan uang rakyat.
Tudingan ini, sambungnya, lantaran kegiatan dilaksanakan tanpa memberikan hal yang berarti bagi peningkatan dunia pariwisata di kabupaten Aceh Tengah. Terlebih, pelatihan itu diikuti oleh orang-orang yang tidak berkompeten.
“Ini pola lama lah saya kira, uangnya belum habis, ya akhirnya dibuat kegiatan ini, sementara menutur hemat saya banyak kepentingan yang lebih baik seperti menata wajah pariwisata di Aceh Tengah,” kata Azman.
Mungkin, kata Azman, keuntungannya lebih mengiurkan dengan kegiatan studi tour ini bisa menikmati jalan-jalan gratis yang dilakoni pihak dinas.
“Selaku masyarakat, tentu sangat diharap pihak Dinas Pariwisata Aceh Tengah bisa transfaran dalam menjalankan setiap program yang menggunakan uang rakyat,” tegas Azman.
Kalaulah, sambungnya, kegiatan ke luar daerah itu bermanfaat, tentu tidak menjadi persoalan. “Tapi sebaliknya jika tidak ada urgensinya, ini yang harus dipertanyakan,” pungkas Azman.(BRAM).