Sabang – Usai diresmikan oleh Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, awal tahun lalu, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sabang tancap gas. Mereka terus melatih siswa untuk membuat produk unggulan.
“Produk unggulan tersebut antara lain parfum pewangi cucian, sabun cuci piring dan produk turunan minyak atsiri cengkeh, seperti freshcare dan aroma terapi difuser),” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Risa Mariany, kepada tim Humas Disdik Aceh saat berkunjung ke SMKN 1 Sabang, Rabu, 6 Desember 2023.
Risa Mariany mengatakan ini adalah langkah dalam mempersiapkan lulusan SMK. Apalagi sekolah itu kini berstatus BLUD. Penting bagi sekolah untuk mempersiapkan lulusan SMK yang siap bersaing di tingkat lokal, nasional bahkan internasional.
Selain menghasilkan produk unggulan, siswa-siswi SMKN 1 Sabang juga melayani jasa perhotelan, layanan jasa foto dan video (multimedia), pembuatan souvenir dan aksesori seperti gantungan kunci, mug dan pin; serta produk creative welding, seperti rak bunga, sepatu, dan handuk.
Risa mengatakan sejauh ini produk siswa belum dipasarkan secara luas, menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan Nomor Induk Berusaha (NIB). Saat ini tahap pemasaran BLUD hanya terfokus pada Expo SMK, PKA VIII, dan pemasaran internal di sekolah.
Risa berharap kehadiran BLUD dapat memberikan dampak positif terhadap sekolah dan lulusannya. Sehingga mereka dapat membuka lapangan usaha sendiri dan mempekerjakan orang lain setelah menyelesaikan pendidikan.
Ketua tim Dinas Pendidikan Aceh, Muchlis, berharap BLUD SMK Negeri 1 Sabang tidak hanya menjadi pusat pendidikan berkualitas, tetapi juga menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi lokal.
“Sehingga dapat menekan angka pengangguran di wilayah tersebut seperti yang selalu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh,” kata Muchlis.
Muchlis juga menekankan urgensi penguatan vokasi di sekolah, terutma dalam menghadapi globalisasi dan persaingan kerja yang semakin ketat. Dengan status BLUD, diharapkan semua siswa dapat menghasilkan karya terbaik mereka.
“Kretivitas, inovasi, harus terus didorong. Sehingga produk yang dihasilkan dapat diserap pasar Sabang yang menjadi tujuan wisatawan lokal dan mancanegara,” kata Muchlis. (**)