Sigli – Musyawarah Rencana Pembangunan Gampong (Musrenbang) Batee, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, digelar Selasa (31/12/2024).
Ada beberapa program prioritas yang harus dilaksanakan pada pembangunan tahun 2025 nanti, diantaranya pembangunan rabat beton, pembangunan lapangan badminton, pembangunan parit, pembangunan lanjutan tebing program ketahanan pangan.
Lalu ada pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), penguatan dan permidalan Badan Usaha Milik Gampong, lalu ada program kesehatan dan program PKK
Camat Muara Tiga, Bakhtiar dalam Musrenbang mengatakan, semua anggaran harus sesuai dengan skala prioritas Gampong. Lalu jangan lupa untuk ketahanan pangan 20 persen, Bantuan Langsung Tunai (BLT) 15 persen dan operasional aparatur Gampong 3 persen. “Jadi hanya 52 persen anggaran yang bisa dilaksanakan pembangunan sesuai keinginan rakyat”,jelasnya.
Namun Baktiar meminta kepada Keuchik agar tetap berkoordinasi dengan Tuha Puet Gampong (TPG) dalam hal membangun Gampong. Sehingga tidak ada saling curiga dalam melaksanakan semua kegiatan dengan menggunakan dana Gampong. “Ini harus komunikasikan dalam segala hal”,pinta camat.
Selain itu Keuchik Gampong Batee, Zakaria T.M.Dan mengatakan, untuk kali ini jumlah pagu dana Gampong Batee mencapai Rp 690 juta lebih. Namun tidak menjadi persoalan dalam pelaksanaan pembangunan Gampong, akan tetapi sesuai perencanaan dana tersebut akan terserap semuanya. “Kita upayakan apa saja usulan masyarakat tetap menjadi prioritas”,jelasnya.
Zakaria menjelaskan, untuk pelaksanaan MTQ mungkin menjadi program prioritas tahun 2025, lalu ada beberapa program prioritas lainnya sesuai kesepakatan nanti setelah anggaran turun. Pihaknya juga akan selalu berkoordinasi dengan Pendamping Lokal Desa (PLD) dan TPG dalam hal pengelolaan anggaran. “Kita upayakan koordinasi yang baik demi membangun desa”,ungkap dia.
Sebelum dilaksanakan pelatihan dan penyuluhan pencegahan stunting dan dipandu oleh Kepala Puskesmas Muara Tiga, Ns.Jufrida,S.Kep. Dalam penjelasannya tentang bagaimana mengantisipasi stunting kepada semua yang hadir.
Terutama kata Jufrida, kepada kader juga diharapkan mampu memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bagaiman mengantisipasi stunting terhadap anak. Artinya pemahaman sangat penting diberikan kepada masyarakat terutama kepada ibu hamil dan kepada ibu-ibu lainnya. “Kader harus berani tampil dan memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya stunting”,pinta Kepala Puskesmas Muara Tiga, Ns.Jufrida.
Penulis. Amir Sagit
Editor: Amiruddin MK