Kota Jantho – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP MM yang diwakili Sekdakab Drs Sulaimi M.Si menghadiri Rapat Evaluasi Penanganan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Aceh Besar tahun 2024 di Aula BPBD Aceh Besar, Jumat (23/8/2024).
Hadir dalam kesempatan itu, Asisten I Sekda Aceh Besar Farhan AP, Asisten II M Ali SSos MSi, Kalaksa BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil SSos MSi, Dirut PDAM Tirta Mountala Ir Sulaiman MSi, Kabag Hukum Setdakab Aceh Besar Rafzan SH MM, Muspika Lhoknga, dan pejabat terkait lainnya.
Dalam rapat evaluasi tersebut, didapati informasi bahwa dalam beberapa hari terakhir, curah hujan semakin merata, sehingga sumur masyarakat sudah naik permukaan airnya. Semua pihak berharap agar kondisi terus membaik untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda Kecamatan Lhoknga dan sebagian Peukan Bada.
Sekdakab Aceh Besar Drs Sulaimi MSi memberikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah membantu mengatasi bencana kekeringan tersebut.
Ia mendoakan agar musibah ini segera berakhir, sehingga ketersediaan air bersih untuk masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil menjelaskan, untuk menangani darurat kekeringan, terutama di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada, Pemkab Aceh Besar dibantu TNI, Polri, PDAM Tirta Mountala, BPPW Aceh, dan berbagai donatur lainnya sejak awal kekeringan sudah responsif untuk membantu warga. Bahkan, sejak 4 Juli hingga 22 Agustus 2024 (50 hari), sudah didirikan posko siaga darurat kekeringan yang dipusatkan di Kecamatan Lhoknga. Warga bersama ulama dan tokoh-tokoh masyarakat melaksanakan doa dan shalat minta hujan. Berbarengan dengan itu, juga dilakukan suplay air bersih yang yang didukung berbagai pihak.
Ridwan Jamil menambahkan, bantuan air seluruhnya sudah mencapai 5 900.500 liter air bersih yang di sebar pada 30 gampong di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada. “Alhamdulillah, dalam beberapa hari terakhir, hujan mulai turun dengan intensitas sedang dan tinggi di beberapa kawasan di Aceh Besar, termasuk di kecamatan yang selama ini mengalami kelangkaan air bersih akibat kekeringan,” ujarnya.
Diakuinya, masih tersisa beberapa gampong yang membutuhkan suplai air bersih hingga kondisi seluruhnya kembali normal.
Editor: Amiruddin. MK