Home / Internasional / Peristiwa

Jumat, 8 Agustus 2025 - 20:25 WIB

1.400 Warga Palestina Tewas Saat Mencari Makanan, PBB Tegaskan Bantuan Udara Bukan Solusi

Farid Ismullah

Perempuan dan anak sedang menunggu makanan di sebuah dapur pengungsian di barat Kota Gaza. (credit: UN News)

Perempuan dan anak sedang menunggu makanan di sebuah dapur pengungsian di barat Kota Gaza. (credit: UN News)

Jakarta – Meski Israel mengumumkan jeda serangan militer harian di Gaza Barat pada 27 Juli untuk “meningkatkan bantuan kemanusiaan”, serangan oleh pasukan Israel tetap terjadi di sepanjang jalur konvoi bantuan pangan dan lokasi distribusi Gaza Humanitarian Foundation (GHF), menurut laporan dari Kantor HAM PBB di Palestina (OHCHR).

Hanya dalam periode 2 hari, pada 30-31 Juli, sebanyak 105 warga Palestina tewas dan sedikitnya 680 lainnya terluka di sepanjang jalur konvoi bantuan di kawasan Zikim, Gaza Utara, selatan Khan Younis, serta di sekitar lokasi GHF di Gaza Tengah dan Rafah, berdasarkan pernyataan dari OHCHR yang dirilis Jumat lalu.

Secara keseluruhan, sejak 27 Mei lalu, sedikitnya 1.373 warga Palestina tewas ketika sedang mencari makanan; 859 orang di sekitar lokasi GHF dan 514 orang di sepanjang jalur konvoi bantuan pangan.

OHCHR mencatat bahwa sebagian besar pembunuhan ini dilakukan oleh militer Israel. Meski ada kelompok bersenjata lain di wilayah yang sama, kantor PBB ini tidak menemukan informasi yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam pembunuhan tersebut.

Baca Juga :  Pemerintah dan PBB Luncurkan Program untuk Pekerjaan, Keterampilan dan Perlindungan Sosial

“Kami tidak menemukan bukti bahwa warga Palestina yang terbunuh ini terlibat langsung dalam kegiatan yang menimbulkan ancaman bagi pasukan keamanan Israel maupun individu lain. Setiap orang yang tewas atau terluka ini hanya sedang berjuang keras untuk bisa bertahan hidup, bukan hanya untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk keluarga dan saudara mereka,” ujar OHCHR.

Tegakkan Hukum Internasional

OHCHR menekankan bahwa serangan yang sengaja diarahkan terhadap warga sipil yang tidak terlibat langsung dalam pertempuran serta menggunakan kelaparan sebagai metode perang dengan sengaja menghalangi warga sipil untuk dapat mengakses benda-benda yang vital bagi keberlangsungan hidup mereka, termasuk menghambat pasokan bantuan kemanusiaan, merupakan kejahatan perang.

Baca Juga :  Sembilan Cara PBB dukung Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

“Jika ini merupakan bagian dari serangan yang sistematis atau meluas terhadap populasi sipil, hal ini juga dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan,” tambah OHCHR, yang juga memperingatkan dampak kumulatif dari insiden-insiden ini dan pembatasan terhadap akses bantuan kemanusiaan.

“Setiap pembunuhan ini harus segera diselidiki secara independen, dan pihak yang terbukti bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. Harus segera ada langkah-langkah yang diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” tegas kantor PBB tersebut.

Bantuan Udara Tidak Efektif

Sementara itu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyerukan pentingnya bagi jalur darat untuk segera dibuka agar pasokan bantuan dalam skala besar dapat masuk dan didistribusikan ke seluruh Jalur Gaza.

“Bantuan udara setidaknya 100 kali lebih mahal ketimbang bantuan darat dengan truk. Truk dapat mengangkut dua kali lebih banyak bantuan dibanding pesawat,” ujar Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, di media sosial.

Baca Juga :  Uni Eropa Bersiap untuk Membuat Sejarah: Kemerdekaan Palestina Akan Diakui

“Jika ada kemauan politik untuk mengizinkan bantuan udara – yang sangat mahal, sangat terbatas dan tidak efisien – seharusnya ada kemauan politik yang sama untuk membuka jalur darat bagi bantuan untuk dapat masuk,” tegasnya.

Lazzarini juga kembali menyatakan bahwa saat ini UNRWA memiliki 6.000 truk penuh dengan pasokan bantuan yang masih terjebak di luar Gaza karena menunggu izin masuk.

Pada saat gencatan senjata pada awal tahun ini, UNRWA dan badan-badan PBB lainnya berhasil memasukkan 500-600 truk bantuan ke Gaza setiap harinya.

“Pada saat itu, bantuan berhasil menjangkau seluruh penduduk Gaza dengan aman dan baik. Upaya itu berhasil mencegah terjadinya kelaparan yang semakin parah tanpa ada pengalihan bantuan,” kata kepala UNRWA tersebut.

“Mari kita kembali pada cara distribusi bantuan yang terbukti berhasil dan biarkan kami menjalankan tugas kami.”

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Internasional

Konflik Thailand Vs Kamboja, DPR Ingatkan Persaudaraan ASEAN

Peristiwa

Disambar Mopen, Pengendara Sepmor Meninggal

Internasional

Menko Polhukam : Pentingnya Kerja Sama Komprehensif Untuk Berantas TPPO di Asia Tenggara

Daerah

Pj. Bupati Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan terhadap potensi konflik dengan satwa liar terutama gajah

Internasional

Kemlu RI Imbau WNI di AS perhatikan keamanan di tengah protes razia imigrasi

Hukrim

Imigrasi Tangkap Buron Asal Filipina, Buru Dua Orang Lainnya

Hukrim

KPK Dorong Sinkronisasi RUU HAP demi Lindungi Efektivitas Pemberantasan Korupsi

Internasional

Trump Berdarah Usai Ditembak saat Kampanye