Banda Aceh– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Rakyat Aceh mendatangi Mapolda Aceh, Jumat (29/8/2025). Mereka menggelar aksi protes menyusul tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (Ojol) yang dilaporkan meninggal dunia setelah tertabrak mobil barracuda saat demonstrasi di Jakarta, sehari sebelumnya.
Para mahasiswa kompak mengenakan pakaian hitam sebagai tanda berduka. Dalam aksinya, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan melalui pengeras suara, salah satunya mendesak agar aparat yang terlibat dalam insiden tersebut diproses secara hukum.
“Kami mengecam tindakan represif aparat terhadap massa aksi yang berujung pada meninggalnya saudara Affan Kurniawan,” ujar Misbah, koordinator lapangan aksi.
Menurutnya, peristiwa itu menunjukkan adanya penangkapan dan tindakan aparat yang dilakukan secara sewenang-wenang.
“Kami menuntut pertanggungjawaban penuh, termasuk agar pelaku diadili,” tambahnya.
Selain menuntut keadilan untuk korban, massa juga mendesak pencopotan Kapolri yang dianggap gagal menjalankan fungsi melindungi rakyat. Mereka turut meminta Polda Aceh dan Polresta Banda Aceh mencabut status tersangka empat mahasiswa yang ditetapkan sejak aksi Agustus 2024 lalu, namun hingga kini belum jelas tindak lanjut hukumnya.
Misbah menyebut, pihak Polda Aceh telah menerima semua tuntutan mahasiswa dan meminta waktu satu bulan untuk menindaklanjutinya.
Aksi sempat diwarnai momen hening cipta. Massa menundukkan kepala dan bersama-sama membacakan doa Al-Fatihah untuk Affan Kurniawan sebagai bentuk solidaritas terakhir.
Editor: Amiruddin. MKReporter: Aininadhirah