Pidie Jaya – Satu per satu nama peserta dari Kabupaten Pidie dipanggil ke atas panggung pengumuman finalis MTQ ke-XXXVII tingkat Provinsi Aceh. Suasana Aula MTQ Center Pidie Jaya malam itu sontak riuh oleh tepuk tangan dan sorak haru dari para pendamping. Dari 15 cabang lomba, nama-nama kafilah Pidie berkali-kali disebut panitia.
Raut bahagia jelas terpancar di wajah drh. Fazli, M.Si, Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Pidie, yang tak henti mengucap syukur.
“Alhamdulillah, ini pencapaian luar biasa. Ada 15 peserta kita yang berhasil masuk final. Mereka tampil luar biasa, percaya diri, dan membuat juri terkesan,” ujarnya kepada NOA.co.id, Kamis (6/11/2025).
Ke-15 finalis itu datang dari berbagai cabang, mulai dari tilawah, qiraah sab’ah, hingga hafalan dan kaligrafi. Di antaranya ada Muhammad Tafsir Aziz dan Azra Azcia, dua peserta cilik yang memikat hati juri lewat lantunan ayat suci dengan suara merdu dan tajwid yang nyaris sempurna.
Ada pula Thantawi, peserta tunanetra asal Sigli yang tak pernah menjadikan keterbatasan sebagai penghalang. Setiap huruf Al-Qur’an ia lantunkan dengan penuh penghayatan, seolah menembus batas antara manusia dan Sang Pencipta.
“Thantawi itu inspirasi bagi kami semua. Saat tampil, suasana hening, semua terpukau. Air mata saya hampir jatuh,” cerita salah satu pendamping kafilah.
Dari cabang hafiz 10 juz, Muhammad Refka Arihan dan Izzatul Aisar juga tampil luar biasa. Dengan suara tenang dan hafalan yang kuat, keduanya berhasil melaju ke final dan menjadi tumpuan harapan Pidie di kategori hafalan.
Sementara itu, cabang khat Al-Qur’an pun tak kalah membanggakan. Muhammad Zikrullah dan Syarifah Humaira sukses memikat juri dengan karya kaligrafi bernuansa artistik yang sarat makna keislaman.
Fazli menuturkan, capaian tahun ini menjadi lonjakan besar dibanding MTQ sebelumnya di Simeulue. Saat itu, hanya sembilan peserta Pidie yang mampu menembus final. Kini, jumlahnya naik menjadi 15 orang.
“Ini bukti bahwa pembinaan yang kita lakukan mulai berbuah. Insya Allah, mereka akan membawa nama Pidie lebih tinggi lagi,” ujar Fazli penuh optimisme.
Di balik capaian itu, tersimpan kisah perjuangan panjang para peserta. Sejak berbulan-bulan sebelum MTQ, mereka berlatih siang dan malam, di bawah bimbingan para pelatih berpengalaman. Ada yang rela menunda urusan sekolah, ada pula yang berlatih meski dalam kondisi cuaca tidak menentu.
Kini, doa dan harapan masyarakat Pidie terus mengalir agar para finalis itu mampu mempersembahkan hasil terbaik. Seperti kata Fazli, “Kemenangan sejati bukan hanya soal juara, tapi bagaimana mereka bisa menjadi duta Al-Qur’an yang membawa berkah bagi daerahnya.”
Editor: Amiruddin. MKReporter: Amir Sagita
















