Kuala Simpang – Kunjungan Wakil Wali Kota Bogor, Jaenal Mutaqin, S.H., ke Aceh Tamiang pada Rabu (18/12/2025) menjadi penanda kuatnya ikatan solidaritas antardaerah di tengah bencana banjir yang melanda wilayah tersebut. Ia datang tidak sekadar meninjau, tetapi membawa amanah besar dari masyarakat Kota Bogor berupa bantuan kemanusiaan senilai Rp1 miliar.
Sejak tiba di Aceh Tamiang, Jenal Mutaqin langsung bergerak ke sejumlah titik terdampak banjir. Ia menyapa warga di lokasi pengungsian, mendengar langsung keluhan mereka, serta melihat kondisi rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat terjangan air. Suasana haru terasa saat dialog berlangsung, terutama ketika warga menyampaikan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar pascabanjir.
Bantuan senilai Rp1 miliar tersebut merupakan hasil gotong royong masyarakat Kota Bogor, yang dikumpulkan melalui berbagai kanal kemanusiaan. Dana dan logistik itu disalurkan dalam bentuk kebutuhan pokok, perlengkapan darurat, serta bantuan pendukung lain yang dibutuhkan warga terdampak.
Jaenal Mutaqin menegaskan bahwa kehadirannya di Aceh Tamiang adalah bentuk tanggung jawab moral dan empati kemanusiaan. Menurutnya, musibah yang menimpa Aceh Tamiang adalah duka bersama seluruh rakyat Indonesia.
“Ini bukan bantuan dari pemerintah semata, tetapi dari masyarakat Kota Bogor. Kami hanya menjadi jembatan agar amanah ini sampai kepada saudara-saudara kita di Aceh Tamiang,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa solidaritas seperti ini harus terus dirawat, karena bencana bisa datang kapan saja dan menimpa siapa saja. Semangat saling membantu, menurutnya, adalah kekuatan utama bangsa dalam menghadapi krisis.
Pemerintah daerah dan masyarakat Aceh Tamiang menyampaikan apresiasi atas kepedulian yang ditunjukkan masyarakat Kota Bogor. Bantuan tersebut dinilai sangat berarti, terutama bagi warga yang hingga kini masih berjuang memulihkan kehidupan mereka pascabanjir.
Di tengah keterbatasan dan luka yang ditinggalkan bencana, kehadiran dan uluran tangan dari Bogor memberi harapan baru bagi Aceh Tamiang—bahwa di saat sulit, solidaritas tetap hidup dan mengalir dari sesama anak bangsa.
Editor: Amiruddin. MK










