Jakarta – Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, memastikan tidak ada WNI yang terdampak gempa di di Kamchatka, Federal Timur Jauh Rusia, Rabu (30/7) .
Judha mengatakan, saat ini tercatat ada 53 WNI yang menetap di Federal Timur Jauh.
“KBRI Moskow mencatat terdapat 53 WNI yang menetap di Federal Timur Jauh. Berdasarkan komunikasi KBRI Moskow dengan para WNI, hingga saat ini tidak ada WNI yang terdampak gempa tersebut,” kata Judha dalam keterangannya, Rabu.
Selain memastikan 53 WNI yang menetap di tempat itu, Kemenlu RI juga sedang berkoordinasi intensif dengan KBRI Tokyo, KJRI Osaka, dan KJRI Los Angeles.
“Perwakilan RI sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan para WNI di wilayah terdampak untuk mengetahui dampak gempa terhadap keselamatan WNI,” katanya. Judha mengimbau agar para WNI yang areanya terdampak tsunami bisa meningkatkan kewaspadaan, khususnya berkaitan dengan gempa susulan.
Dalam keadaan darurat, para WNI agar segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI:
• KBRI Moskow: +7 985 750 24 10
• KBRI Tokyo: +81 80 3506 8612 dan +81-80-4940-7419
• KJRI Osaka: +81 80 3113 1003
• KJRI Los Angeles: +1 213 590-8095
Sebelumnya, Rusia diterjang tsunami hingga 4 meter setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka pada Rabu 30 Juli 2025.
Gempa ini menyebabkan kerusakan besar pada bangunan, terutama di kawasan pesisir, dan memicu peringatan evakuasi di wilayah Kamchatka serta beberapa pantai di Jepang.
“Gempa bumi hari ini sangat serius dan terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” kata Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, dalam video yang diunggah melalui aplikasi pesan Telegram, seperti yang dilansir dari Reuters.
Editor: Amiruddin. MK