Sabang— Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) mulai mengubah cara jurnalis bekerja. Dalam Forum Komunikasi Mitra Jurnalis 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh di Mata Ie Resort, Sabang, para narasumber menyoroti bagaimana AI kini menjadi alat bantu penting dalam proses penulisan, riset, hingga penyuntingan berita. Selasa, (04/11/2025).
Anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), Haresti Aysy Amrihani, sebagai pemateri menjelaskan bahwa AI bukan sekadar tren, tetapi sudah menjadi bagian dari industri media modern.
“Dengan kehadiran AI ini bisa membantu industri media kita,” ujar Haresti.
Menurutnya, AI dapat mempercepat kerja redaksi dalam mengolah data, memeriksa fakta, hingga menulis draf berita secara otomatis. Salah satu bentuk AI yang paling populer saat ini adalah GPT (Generative Pre-trained Transformer) sistem berbasis bahasa yang mampu menghasilkan teks layaknya manusia.
“Dalam waktu dua bulan sejak diluncurkan, GPT sudah digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna. Bandingkan dengan aplikasi lain yang butuh waktu bertahun-tahun untuk mencapai angka itu,” tambahnya.
Pemanfaatan AI di bidang jurnalistik dinilai mampu membantu wartawan menghadapi tekanan industri media yang semakin menuntut kecepatan dan akurasi. Namun, para jurnalis juga diingatkan untuk tetap menjunjung tinggi etika dan keaslian karya jurnalistik di tengah penggunaan teknologi ini.
Diskusi ini menjadi momentum penting bagi jurnalis Aceh untuk memahami potensi sekaligus tantangan dari AI. Lebih dari sekadar alat bantu, teknologi ini kini menjadi mitra baru dalam proses kreatif dan profesional di ruang redaksi.[]
Editor: Amiruddin. MKReporter: Aininadhirah
















