Home / Daerah / Hukrim / Peristiwa

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:02 WIB

GASPAS Minta Komisi Kejaksaan RI Turun ke Aceh Singkil

Farid Ismullah

Perkebunan Sawit. (Foto : Ilustrasi).

Perkebunan Sawit. (Foto : Ilustrasi).

Aceh Singkil – Gerakan Aliansi Pemuda Aceh Singkil (GASPAS) mendesak agar Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (Komjak) segera melakukan peninjauan dan hadir secara langsung di Kabupaten Aceh Singkil, terkait dugaan penyimpangan dana program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dikelola oleh Koperasi Produksi Perjuangan Bersama (KPPB) pada periode 2018-2020 senilai lebih kurang Rp 7 miliar.

Menurut GASPAS, kehadiran Komjak sangat diperlukan untuk memastikan proses audit, pengusutan, dan penegakan hukum berjalan secara transparan dan akuntabel, serta memberikan kepastian hukum bagi masyarakat petani dan stakeholder lokal.

“Kasus ini mencuat setelah ditemukan dugaan penyimpangan pelaksanaan program PSR di wilayah Desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah, yang dikelola KPPB dengan anggaran mencapai Rp 7 miliar lebih,” Kata Koordinator Gaspas, Aidil Syahputra dalam keterangan resminya, Sabtu, 25 Oktober 2025.

Baca Juga :  Kembali Terulang, Nelayan Aceh Singkil Diterkam Buaya Saat Mencari Tripang

Ia menambahkan, Pihak Kejaksaan Negeri Aceh Singkil (Kejari) bersama tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Aceh Singkil telah melakukan pemeriksaan lapangan pada lahan terkait.

“Hingga kini masih belum ada publikasi lengkap mengenai siapa yang telah ditetapkan sebagai tersangka ataupun hasil audit kerugian negara secara terbuka,” Terangnya.

Baca Juga :  Satreskrim Polresta Banda Aceh Ungkap Komplotan Curanmor di Delapan TKP

Pihaknya Mendesak Komjak untuk hadir langsung ke Aceh Singkil guna melakukan evaluasi atas seluruh proses penyidikan dan audit terkait kasus PSR ini.

“Meminta transparansi penuh, siapa saja pihak yang terlibat, bagaimana aliran dana, dan berapa kerugian negara sebenarnya dan meminta agar aparat penegak hukum melakukan penindakan tegas terhadap oknum yang terbukti bersalah, termasuk mengembalikan kerugian negara,” Tegasnya.

Gaspas Mengingatkan bahwa persoalan ini sangat berdampak kepada petani sawit lokal dan reputasi pembangunan wilayah Aceh Singkil.

Berharap kehadiran Komjak akan memberikan sinyal kuat bahwa pemeriksaan dan penegakan hukum berjalan tanpa tebang pilih.

Baca Juga :  TPA Natabel Jannah, Persembahan Wakapolri untuk Generasi Qur’ani Pecinta Al-Qur’an

Masyarakat Aceh Singkil menaruh harapan agar kasus besar ini dapat dituntaskan secara adil dan cepat, demi kepercayaan publik terhadap program-program pemerintah. “Kami tidak ingin kasus ini hanya berhenti sebagai berita.

Kehadiran Komjak akan menjadi langkah krusial agar keadilan ditegakkan dan dana publik tidak menjadi konsumsi segelintir pihak.

“GASPAS akan terus memantau perkembangan kasus ini dan siap bekerjasama dengan media, aparat penegak hukum, dan masyarakat petani untuk memastikan tuntutan ini dipahami dan dijalankan,” Demikian Aidil Syahputra.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Hukrim

Di Aceh Timur, Penjual Bersama Pembeli Chip Domino Diringkus Polisi

Internasional

Komnas HAM Soroti Tingginya Kasus TPPO

Daerah

Peringati Hari Ikan Nasional, PT Pema Anjangsana ke SLB TNCC

Daerah

Presiden Prabowo Tinjau Lokasi Bencana di Bireuen, Didampingi Gubernur Aceh dan Jajaran Forkopimda

Daerah

Pemkab Aceh Besar Bangga: Santri Dayah Terpilih sebagai Atlet PON XXI

Daerah

Komitmen Kanwil Ditjen Imigrasi Aceh Dukung Investasi Asing

Aceh Barat

Ombudsman Laksanakan Penilaian Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Aceh Barat

Internasional

Menko Polkam Pastikan Kesiapsiagaan Nasional Terkait Potensi Tsunami Imbas Gempa Rusia