Home / News / Peristiwa

Jumat, 28 Maret 2025 - 14:35 WIB

Jejak Berdarah Oknum TNI AL: Dari Aceh ke Papua, Rakyat Jadi Korban

Redaksi

Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf. Foto: Dok. Pribadi

Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf. Foto: Dok. Pribadi

Banda Aceh – Kekerasan oleh oknum TNI AL terus berulang, menyisakan jejak berdarah dari Aceh hingga Papua. Dalam hitungan bulan, serangkaian pembunuhan yang melibatkan anggota institusi pertahanan negara ini mencuat ke permukaan. Korbannya beragam—jurnalis, pengusaha, hingga perempuan tak bersalah.

Terbaru, seorang jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ditemukan tewas. Awalnya dikira kecelakaan, namun penyelidikan mengungkap fakta mengejutkan: pelaku adalah kekasihnya sendiri, seorang prajurit TNI AL.

Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf, dalam siaran persnya, Jumat 28 Maret 2025 pagi, menyampaikan rasa sesalnya atas kejadian yang terus berulang. Ia menegaskan bahwa kekerasan ini bukan sekadar kebetulan, melainkan pola yang patut dicurigai.

Baca Juga :  Sumur Minyak Ilegal terbakar di Aceh Timur

“Dari Aceh sampai Papua, kasus demi kasus muncul dengan pola yang mirip. Jika ini hanya ulah oknum, mengapa terus terjadi? TNI AL harus berbenah, atau kepercayaan publik akan runtuh,” ujar Sulaiman.

Kasus yang melibatkan oknum TNI AL terus bertambah. Di Aceh Utara, seorang Kelasi Dua menembak mati agen mobil Hasfiani dan membuang jasadnya di Gunung Salak. Di Banjarbaru, jurnalis Juwita meregang nyawa di tangan kekasihnya yang seorang prajurit TNI AL. Sementara di Sorong, Papua Barat Daya, Kelasi Satu Agung Suyono menusuk Kesya Lestaluhu hingga tewas setelah bertemu di tempat hiburan malam. Sebelumnya, tiga anggota Kopaska Armada I menembak mati bos rental mobil di rest area tol Tangerang, yang berujung pada vonis seumur hidup bagi dua pelaku dan hukuman empat tahun bagi satu lainnya.

Baca Juga :  Mengenal Briptu Kevin Hidayatullah, Polisi di Aceh yang Aktif Mengajar Ngaji di Masjid Raya Baiturrahman

Sulaiman Manaf menegaskan bahwa kasus ini harus diusut tuntas dan tidak sekadar diselesaikan dengan hukuman ringan.

Baca Juga :  Obat Mata Yusra Yunita Hanya untuk Tiga Hari

“Kami tidak ingin kasus ini berlalu begitu saja. Jika TNI AL tidak segera berbenah, masyarakat akan semakin kehilangan kepercayaan terhadap institusi negara,” katanya.

Dari Aceh hingga Papua, rakyat menuntut keadilan. Akankah TNI AL menjawab, atau membiarkan jejak berdarah ini terus berlanjut?.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

News

Karoops Polda Aceh Hadiri Rapat Koordinasi Persiapan Pawai Takbir dan Salat Idulfitri 1446 H

News

Wagub Aceh Minta Kepala BPH RI Jadikan Aceh Pusat Embarkasi Haji Indonesia

Banda Aceh

Gelar Razia di Sejumlah Titik, Polresta Amankan Belasan Sepmor

Peristiwa

Pangdam IM Hadiri Malam Anugerah Serambi Awards

Ekbis

Berikut Kata Pengamat, Produsen dan Pedagang terkait Isu Beras Oplosan

News

Plt Sekda Aceh Hadiri Buka Puasa Bersama IKAPTK di Aula Perpustakaan Aceh

Internasional

KBRI Kuala Lumpur Telusuri 17 Perempuan Asal Indonesia diduga jadi korban TPPO

News

Gubernur Mualem Santuni Anak Yatim dan Lepas Pawai Takbir Idul Fitri 1446 Hijriah