Home / Internasional / Pemerintah / Peristiwa

Rabu, 28 Mei 2025 - 17:54 WIB

Kemenko Polkam : koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan kunci cegah TPPO

Farid Ismullah

Tim Kementerian Luar Negeri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pelindungan Desk Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Desk P2MI) melakukan pendampingan pemulangan jenazah N.A., PMI asal Manado, Sulawesi Utara, yang meninggal akibat sakit saat bekerja di Kamboja, Senin (26/5/2025). (Foto : NOA.co.id/HO-Kemenko Polkam).

Tim Kementerian Luar Negeri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pelindungan Desk Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Desk P2MI) melakukan pendampingan pemulangan jenazah N.A., PMI asal Manado, Sulawesi Utara, yang meninggal akibat sakit saat bekerja di Kamboja, Senin (26/5/2025). (Foto : NOA.co.id/HO-Kemenko Polkam).

Manado – Pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus memperkuat sinergi dalam menangani isu pelindungan warga negara Indonesia, khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis nasional dalam mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) serta memastikan pelindungan menyeluruh bagi Warga Negara Infonesia (WNI), Selasa (27/5).

Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Asia Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Nur Rokhmah Hidayah, menegaskan pentingnya peran kolaboratif lintas sektor dan lintas wilayah dalam menjawab tantangan pelindungan PMI, terutama di negara-negara rawan.

Baca Juga :  Tinjau Sejumlah Pos Mudik, Deputi Bidkoor Poldagri: Secara Umum Berjalan Aman dan Lancar

“Penguatan koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan kunci dalam menangani isu-isu pelindungan WNI, termasuk dalam mencegah TPPO,” Kata Nur, Rabu 28 Mei 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan tak lama setelah Tim Kementerian Luar Negeri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pelindungan Desk Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Desk P2MI) melakukan pendampingan pemulangan jenazah N.A., PMI asal Manado, Sulawesi Utara, yang meninggal akibat sakit saat bekerja di Kamboja, 26 Mei lalu.

Baca Juga :  Kemlu RI dan KBRI Phnom Penh Fasilitasi Pemulangan Tiga WNI Rentan Asal Sumut, Sulut dan Jabar dari Kamboja

N.A. diketahui bekerja di sektor online scam dan judi daring—dua sektor yang dalam beberapa tahun terakhir marak menyerap tenaga kerja Indonesia secara tidak resmi di wilayah Asia Tenggara, termasuk Kamboja dan Myanmar.

Menindaklanjuti kasus tersebut, Desk P2MI menggelar pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada 27 Mei 2025. Fokus pembahasan mencakup penanganan PMI bermasalah asal Sulut, termasuk upaya pencegahan penempatan tidak prosedural di sektor rentan serta perlindungan hukum bagi korban.

Baca Juga :  Menko Polkam : 8,8 juta Masyarakat Indonesia Bermain Judi Online  

Desk P2MI dan Pemprov Sulut menyepakati penguatan kerja sama di berbagai aspek, mulai dari pencegahan, pelindungan, penegakan hukum, hingga penguatan komunikasi publik. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan sistem pelindungan yang lebih responsif dan berkelanjutan, demi menjaga keselamatan serta martabat PMI sebagai duta bangsa di luar negeri.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Internasional

Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur Berhasil Memulangkan Korban TPPO Asal Aceh

Aceh Besar

Sekdisdikbud Aceh Besar Tutup Lokakarya Piasan Aceh Rayeuk  

Aceh Timur

Sejumlah Tuha Peut Dari Enam Gampong Dilantik, Ini Harapan Camat Idi Rayeuk

Hukrim

Kolaborasi KPK-OPDAT Amerika Serikat, Tingkatkan Kapasitas dalam Penanganan TPPU

Nasional

Menkopolkam Dukung Pemberantasan Korupsi

Pemerintah

Pj Gubernur dan Forkopimda Ikut Saksikan Pawai Kemerdekaan Bersama Ribuan Masyarakat

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Serukan Pemadaman Lampu Selama 1 Jam, Ini Tujuannya! 

Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar Gelar Apel Hari Sumpah Pemuda