Banda Aceh – Kekeringan yang melanda Kecamatan Lhoknga telah menjadi perhatian utama dalam beberapa minggu terakhir. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh, Ir Mahdinur pun memberikan penjelasan terkait fenomena ini.
Mahdinur menjelaskan, kekeringan disebabkan oleh kemarau berkepanjangan, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Air tanah di Kecamatan Lhoknga sebagian besar berasal dari daerah karst, yang aliran airnya sangat tergantung pada curah hujan dan tutupan lahan.
“Berdasarkan data curah hujan dari BMKG Indrapuri, tercatat bahwa curah hujan di stasiun BMKG Lhoknga cenderung rendah setiap tahunnya. Hal ini menjadi penyebab utama kekeringan di beberapa sumber air di daerah karst Kecamatan Lhoknga,” ujar Mahdinur, Sabtu 18 Mei 2024.
“Studi hidrogeologi menunjukkan bahwa sistem aliran air tanah di beberapa lokasi, seperti Pucok Krueng dan PT Solusi Bangun Andalas, berbeda. Hal ini telah dibuktikan melalui uji tracer test untuk menelusuri arah aliran air tanah,” lanjutnya.
Dalam konteks ini, PT Solusi Bangun Andalas (SBA) juga telah melakukan berbagai inisiatif untuk efisiensi penggunaan air di pabrik mereka, termasuk pembuatan Waste Water Treatment Plant (WWTP) untuk memanfaatkan kembali air sisa proses pendinginan.
Mahdinur menawarkan solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi kekeringan, termasuk bantuan tangki air secara berkala dan pembuatan embung penangkap air hujan. PT Solusi Bangun Andalas juga telah diundang untuk memberikan keterangan terkait kajian hidrologi karst di wilayah tersebut.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Mochamad Anwar Bakti, General Manager SBA, yang menyebutkan bahwa studi hidrologi dan hidrogeologi menunjukkan perbedaan sistem aliran air bawah tanah antara DTA Tambang SBA dengan DTA Lembah Luntho serta Gua Uleu.
“Diharapkan penjelasan ini dapat memberikan informasi yang valid kepada masyarakat terkait penyebab kekeringan di wilayah Kecamatan Lhok Nga. Tindakan konkret sedang diambil oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan, untuk mengatasi dampak kekeringan ini bagi masyarakat,” katanya.
Penulis : Hidayat S
Editor : Gito Rolis