Home / Foto / Pemerintah

Senin, 3 Maret 2025 - 15:02 WIB

Plt Sekda Terima Kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh

Redaksi

Plt Sekda Aceh, Drs. Alhudri MM., menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim, di Ruang Rapat Sekda Aceh. Dalam pertemuan tersebut, juga hadir Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat dan Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Yusrizal. Foto: Dok. Humas Prokopim Setda Aceh

Plt Sekda Aceh, Drs. Alhudri MM., menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim, di Ruang Rapat Sekda Aceh. Dalam pertemuan tersebut, juga hadir Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat dan Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Yusrizal. Foto: Dok. Humas Prokopim Setda Aceh

Banda Aceh – Plt Sekda Aceh, Drs. Alhudri MM., menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim, di Ruang Rapat Sekda Aceh. Dalam pertemuan tersebut, juga hadir Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat dan Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Yusrizal.

Dalam pertemuan tersebut, Alhudri menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat dalam mengatasi masalah kemiskinan dan stunting di Aceh.

“Harus ada kerja sama yang solid. Kami berharap agar keluarga miskin ekstrem dapat naik statusnya, dan yang miskin bisa keluar dari status miskin,” ujar Alhudri. Ia juga menyoroti pentingnya memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai penanganan stunting, dengan menekankan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah harus sampai pada anak-anak, bukan hanya kepada orang tua. “Bantuan itu untuk anak, bukan untuk orang tua yang mengonsumsinya,” ujar Alhudri.

Baca Juga :  Kapolda Aceh : Menggagalkan Penyeludupan tersebut menyelamatkan 1,44 juta jiwa dari bahaya narkoba

Alhudri juga menyebutkan bahwa banyak anggaran penanganan stunting saat ini lebih banyak dialokasikan untuk operasional, yang seharusnya digunakan lebih efektif. Untuk itu, ia meminta data yang akurat untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan aparat di tingkat kecamatan, seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas, yang memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai kondisi masyarakat.

Data yang akurat, kata Alhudri, akan sangat membantu dalam menanggulangi kemiskinan dan stunting. Ia mendorong BKKBN dan Pemda untuk memastikan bahwa data yang digunakan antara kedua pihak tersebut sama, sehingga tidak ada lagi kemiskinan yang tidak tercatat secara riil. “BKKBN dan Pemda harus memiliki data yang sama agar tidak ada lagi klaim miskin yang tidak benar,” ujarnya.

Baca Juga :  2024 Aceh Besar Targetkan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen

Alhudri juga berbagi pengalamannya saat menjabat sebagai Penjabat Bupati Gayo Lues, di mana ia berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 4.077 menjadi hanya 63 orang dan menurunkan angka stunting sebesar 19,2 persen. “Perbaiki infrastruktur, ekonomi naik, dan stunting turun. Itulah yang kami buktikan di Gayo Lues,” ujar Alhudri.

Dalam kesempatan tersebut, Safrina Salim menyampaikan bahwa stunting masih menjadi masalah besar di Aceh, dengan sekitar 38.004 keluarga berisiko stunting. Stunting tidak hanya disebabkan oleh kurangnya gizi, tetapi juga oleh akses terbatas terhadap air bersih dan fasilitas jamban sehat. Untuk itu, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat melalui lembaga-lembaga seperti PAUD dan Posyandu untuk menangani masalah ini secara komprehensif.

Baca Juga :  Pj Bupati Aceh Besar Ikuti Rakor Lintas Sektor Rencana Detail Tata Ruang Bersama Kementerian ATR/BPN

Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya pemberdayaan lansia, di tengah persiapan Indonesia menuju usia emas pada tahun 2045. Pemberdayaan lansia sangat krusial agar mereka dapat mandiri secara ekonomi dan sosial. Lansia yang mandiri tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada usia produktif, tetapi juga berkontribusi pada penguatan struktur sosial di masyarakat. Dengan kemampuan yang dimiliki, lansia bisa tetap aktif dan produktif dalam berbagai sektor, baik itu ekonomi, sosial, maupun budaya.

Alhudri menutup pertemuan dengan memberikan apresiasi kepada BKKBN dan pihak terkait atas kerja sama yang telah terjalin. Ia optimis bahwa dengan kolaborasi yang solid, masalah kemiskinan dan stunting di Aceh dapat diatasi secara efektif dan berdampak jangka panjang. []

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Pangdam Iskandar Muda: Pelaksanaan Pengamanan Kunjungan Kerja Presiden RI di Aceh Berjalan Sukses, Aman dan Lancar

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Tinjau Kebun Jagung dan Melon Yonif Raider 112/DJ

Daerah

Bakri Siddiq; Kerjasama BASAJAN Harus Diintensifkan dan Ditingkatkan

Pemerintah

Plt Sekda Aceh Bersama Pj Ketua PKK Hadiri Maulid Pemko Banda Aceh

Aceh Besar

Pantai Riting Leupung Aceh Besar Jadi Tujuan Wisata Paling Populer Saat Ini

Aceh Besar

Muhammad Iswanto Lakukan Tendangan Perdana Buka Turnamen Sepak Bola HUT ke-10 Lambada FC

Pemerintah

Menko Polhukam : Remaja Masjid Berperan Besar Wujudkan Kemajuan Peradaban

Aceh Barat

Pj Bupati Mahdi Efendi Tawarkan Solusi Penghijauan Jalur Poemeurah