Banda Aceh — Banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh serta beberapa kawasan di Sumatera dalam beberapa hari terakhir menyebabkan kerusakan serius pada fasilitas pendidikan, khususnya SMA, SMK, dan SLB. Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Pendidikan Aceh mengaktifkan Posko Tanggap Darurat guna mempercepat pengumpulan data serta memastikan penanganan bencana berjalan lebih terkoordinasi.
Dalam rapat internal yang digelar di ruang kerja Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., MSP, ditegaskan bahwa setiap laporan dari daerah wajib dilengkapi dengan dokumentasi foto dan video. Kecepatan serta akurasi pelaporan menjadi prioritas utama agar langkah penanganan dapat dilakukan secara tepat sasaran.
Sejumlah daerah yang dilaporkan terdampak cukup parah antara lain Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Bireuen, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Jaya, Aceh Barat (Meulaboh), Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam.
Murthalamuddin menekankan pentingnya koordinasi berkelanjutan antar pihak terkait agar seluruh data kerusakan fasilitas pendidikan dapat terlapor dengan baik. Data yang lengkap akan menjadi dasar utama dalam menentukan langkah penanganan pascabencana, termasuk pengerahan tim khusus Dinas Pendidikan Aceh ke wilayah terdampak.
“Semua perangkat harus bergerak cepat. Minimal dua orang harus turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan dokumentasi. Ini tugas penting agar penanganan bencana berjalan terarah dan tepat,” tegas Murthalamuddin dalam rapat tersebut.
Dengan penguatan posko ini, Dinas Pendidikan Aceh berharap seluruh satuan pendidikan yang terdampak bencana hidrometeorologi dapat segera memperoleh perhatian dan penanganan sesuai kebutuhan di lapangan.
Mulai hari ini, sejumlah pejabat dan staf yang telah ditunjuk juga langsung diturunkan ke daerah terdampak untuk melakukan pendataan secara langsung dan memastikan informasi yang dihimpun benar-benar akurat.
Posko Tanggap Darurat Dinas Pendidikan Aceh beroperasi di ruang PPID dan dipimpin oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Syarwan Joni, S.Pd., M.Pd., bersama Kasubbag HKU, Areta Satriawan, S.Ip., M.Si.
Posko ini bertugas menerima, mengumpulkan, serta memverifikasi seluruh laporan dari satuan pendidikan di wilayah terdampak, mulai dari kerusakan fasilitas sekolah, gangguan proses belajar mengajar, hingga berbagai kebutuhan mendesak lainnya.
Editor: Amiruddin. MK










