Banda Aceh – Pemerhati hukum, Hasbi Baday, SH, mengingatkan Pemerintah Aceh agar berhati-hati dalam menyalurkan dana hibah kepada pengurus KONI Aceh masa bakti 2025–2029. Peringatan ini disampaikan mengingat KONI Aceh saat ini sedang berhadapan dengan gugatan hukum di Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI).
“Perlu diketahui publik, saat ini KONI Aceh sedang digugat di BAKI. Untuk itulah, kami ingatkan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Sekda Aceh M. Nasir agar berhati-hati dalam memberikan dana ke KONI Aceh,” ujar Hasbi Baday dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).
Gugatan Sudah Teregister di BAKI
Menurut Hasbi, sejumlah pengurus cabang olahraga melalui kuasa hukum telah mendaftarkan gugatan ke BAKI di Jakarta pada 9 September 2025. Gugatan tersebut telah diterima dan kini berstatus sebagai perkara sengketa.
“Dalam waktu dekat, pihak BAKI akan menetapkan majelis yang menangani perkara tersebut,” jelasnya.
Hasbi menilai terdapat kejanggalan dalam langkah Carateker KONI Aceh yang dipimpin Soedarmo dan kawan-kawan. Mereka dinilai memaksakan pelaksanaan Musorprovlub KONI Aceh pada 9 Oktober 2025 meskipun organisasi tersebut sedang bersengketa di BAKI.
Risiko Cacat Hukum
Hasbi menegaskan, selama belum ada putusan yang mengikat dari majelis BAKI, segala keputusan yang lahir dari Musorprovlub berpotensi cacat hukum.
“Apabila nanti putusan majelis hakim memenangkan pihak penggugat, maka hasil Musorprovlub KONI Aceh pada 9 Oktober 2025 otomatis cacat hukum,” tegasnya.
Pemerintah Diminta Tidak Gegabah
Hasbi meminta Pemerintah Aceh tidak terburu-buru merespons hasil Musorprovlub maupun memberikan dukungan anggaran melalui APBA sebelum ada kejelasan hukum.
“Pemerintah Aceh harus hati-hati menyikapi hasil Musorprovlub dan pemberian anggaran APBA ke KONI Aceh. Jangan sampai kelak menimbulkan masalah hukum karena status KONI Aceh sedang berperkara di BAKI,” pungkasnya.
Editor: Amiruddin. MKReporter: Amir Sagita