Aceh Barat Daya – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat Desa Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya akan menggelar acara Dakwah Islamiyyah pada malam Jumat, 16 Oktober 2025, mendatang.
Kegiatan ini akan menghadirkan Tgk Muslim Yusva, seorang pendakwah asal Aceh Utara, sebagai penceramah utama.
Acara yang diselenggarakan di halaman Masjid Desa Pulau Kayu ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi antar warga sekaligus menumbuhkan semangat keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketua Pemuda Desa Pulau Kayu, Alfian, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin masyarakat setiap tahun dalam menyambut kelahiran Rasulullah SAW.
“Peringatan Maulid Nabi bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga sarana untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW. Kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai wadah dakwah dan pembinaan moral masyarakat, terutama generasi muda,” ujar Alfian, Minggu (12/10/2025).
Menurut Alfian, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai unsur masyarakat, termasuk perangkat desa, tokoh agama, dan pemuda gampong untuk menyukseskan kegiatan ini.
Panitia juga memastikan kenyamanan dan keamanan jamaah dengan menyiapkan fasilitas pendukung seperti tenda, penerangan, serta konsumsi bagi para tamu dan masyarakat.
“Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak, terutama masyarakat Desa Pulau Kayu yang sangat antusias menyambut acara ini. Semoga kegiatan ini membawa berkah dan memperkuat nilai-nilai Islam di tengah kehidupan kita,” tambahnya.
Tgk Muslim Yusva, pendakwah asal Aceh Utara diharapkan dapat memberikan pencerahan dan motivasi bagi masyarakat agar tetap berpegang pada ajaran Islam di tengah tantangan zaman.
Tgk Muslim Yusva menyampaikan rasa syukur karena dapat berkunjung ke Kabupaten Aceh Barat Daya dan berdakwah bersama masyarakat Pulau Kayu.
“Maulid Nabi bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi menghidupkan kembali nilai-nilai dakwah Rasulullah. Kecintaan kita kepada Nabi harus diwujudkan dengan meneladani akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Tgk Muslim Yusva.
Ia juga menambahkan, kegiatan seperti ini perlu terus dilestarikan sebagai sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah serta memperdalam pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama.
“Dakwah tidak hanya di mimbar, tetapi juga dalam perilaku sosial,” ujarnya.
Keuchik Desa Pulau Kayu, Mukhlis Satria menyebutkan, peringatan Maulid Nabi sebagai momen kebersamaan yang kental dengan tradisi keagamaan dan budaya lokal.
“Setiap tahunnya masyarakat dari berbagai kalangan turut berpartisipasi dengan membawa aneka hidangan,” katanya.
Menurut salah satu tokoh masyarakat, Adek Kande, kegiatan Maulid menjadi simbol cinta kepada Rasulullah SAW sekaligus mempererat hubungan sosial antar warga.
“Tradisi Maulid sudah mendarah daging di Aceh. Dengan adanya acara dakwah seperti ini, semangat kebersamaan dan nilai religius masyarakat semakin kuat,” tuturnya.
Pemerintah desa juga mengundang tokoh ulama, pimpinan dayah, serta masyarakat grup zikir dari desa tetangga.
Tak hanya sebagai ajang ibadah, kegiatan ini juga menjadi momentum silaturahmi antar umat.
Mukhlis Satria menegaskan, di tengah derasnya arus modernisasi, penting bagi masyarakat untuk tetap menjadikan nilai-nilai keislaman sebagai pedoman hidup.
“Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Maulid sebagai momentum introspeksi diri. Mari kita tingkatkan ibadah, saling menghormati, dan memperkuat gotong royong di lingkungan kita,” jelas Mukhlis.
Selain ceramah agama, juga ada zikir bersama dengan mengundang grup zikir desa tetangga dan doa bersama untuk keselamatan desa.
Hal ini sejalan dengan semangat Maulid yang mengajarkan kasih sayang dan kepedulian antar sesama.
Editor: RedaksiReporter: Teuku Nizar