Home / Nasional / Pemerintah

Selasa, 29 Juli 2025 - 19:00 WIB

10 Provinsi Dengan Inflasi Tertinggi

Farid Ismullah

Rapat Pengendalian Inflasi digelar secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (29/7/2025). (Foto : NOA.co.id/HO- Puspen Kemendagri).

Rapat Pengendalian Inflasi digelar secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (29/7/2025). (Foto : NOA.co.id/HO- Puspen Kemendagri).

Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) inflasi tinggi agar segera mengambil langkah nyata untuk menekan laju inflasi, terutama bagi daerah yang realisasi inflasinya melebihi rata-rata nasional sebesar 1,87 persen secara year-on-year (YoY) pada Juni 2025.

Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Rapat Pengendalian Inflasi yang dirangkaikan dengan Pembahasan Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah dalam Program 3 Juta Rumah, yang digelar secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Adapun sepuluh provinsi dengan inflasi tertinggi terdiri atas Provinsi Papua Selatan (3 persen), Bali (2,94 persen), Sulawesi Barat (2,57 persen), Sulawesi Tenggara (2,52 persen), Daerah Istimewa Yogyakarta (2,52 persen), Nusa Tenggara Barat (2,51 persen), Sulawesi Tengah (2,47 persen), Sumatera Selatan (2,44 persen), Papua Tengah (2,33 persen), dan Lampung (2,27 persen).

Baca Juga :  Dukung Pendidikan Inklusif, Mendagri Minta Pemda Atensi Pembentukan Sekolah Rakyat

“Sepuluh provinsi tertinggi, kami ingatkan kembali, mulai dari Papua Selatan sampai dengan Lampung. Perlu diketahui untuk rata-rata nasional 1,87 yang garis hijau. Selanjutnya, bagi provinsi yang masih di atas garis hijau, agar berupaya sebaik-baiknya untuk bisa menurunkan kembali,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan perubahan Indeks Perkembangan Harga (IPH) atau proksi inflasi pada minggu IV Juli 2025, Provinsi DKI Jakarta mencatat IPH tertinggi sebesar 2,35 persen. Posisi selanjutnya diikuti oleh Kalimantan Timur (2,24 persen), Sulawesi Utara (2,03 persen), Bali (1,93 persen), Gorontalo (1,84 persen), Sulawesi Barat (1,77 persen), Nusa Tenggara Timur (1,75 persen), Maluku (1,74 persen), Bengkulu (1,67 persen), dan Sumatera Utara (1,61 persen).

Baca Juga :  Empat Pimpinan DPRA Priode 2024-2029 Ditetapkan dan Diusul ke Kemendagri

“Kami berharap, apalagi DKI [Jakarta] yang menjadi sentral bisa segera mengevaluasi, kemudian mendapatkan simpul-simpul kenapa harga-harga secara umum di DKI ini bisa lebih tinggi daripada provinsi-provinsi yang lainnya. Nah, ini betul-betul saya minta yang mewakili DKI, Pak Asisten, itu rapatkan betul,” ujarnya.

Untuk perkembangan harga komoditas, pada minggu IV Juli 2025, beberapa komoditas tercatat mengalami kenaikan, yakni bawang merah di 296 daerah kabupaten/kota, cabai rawit di 267 daerah kabupaten/kota, dan beras di 219 daerah kabupaten/kota. “Kita bicara beras. Beras di semua zona, satu, dua, tiga itu naik,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Tomsi juga menekankan pentingnya efektivitas pelaksanaan Rakor Inflasi. Ia meminta agar para narasumber, baik yang hadir secara daring maupun luring, menyampaikan sudut pandang yang berbeda dan tidak mengulang data yang telah disampaikan oleh pihak lain. Narasumber diharapkan menyampaikan pembaruan data dan analisis yang relevan dengan kondisi terkini di lapangan.

Baca Juga :  Asisten Sekda Aceh Antar Keberangkatan Ketum dan Sekjend PBNU Kembali ke Jakarta

“Saya minta sudut pandang yang berbeda. Karena kita berupaya mencari formula, rapat ini tidak terlalu lama. Hal-hal yang sudah dibahas BPS, dibahas oleh yang lain, hanya analisa tapi tidak mengulangi datanya. Nah, ini mohon menjadikan perhatian,” tandasnya.

Turut hadir secara langsung dalam Rakor tersebut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini; Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Perdesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Imran; Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi II Bidang Perekonomian dan Pangan Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono; serta Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Pemerintah

Serah Terima Aset PON XXI, Pj Gubernur Safrizal: Rawat dan Manfaatkan dengan Baik

Nasional

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Pratama ke 22 Pati Polri

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Hadiri Rakor dan RDP Dengan Komisi II DPR RI 

Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar Gelar Lepas Sambut Bupati dan Wakil Bupati

Aceh Besar

Wakili Bupati, Asisten I Sekdakab Aceh Besar Ikut Zoom Meeting Dengan Kemendagri dan Komisi II DPR RI

Aceh Besar

Wakili Pj Bupati Iswanto, Sekda Aceh Besar Buka PKM Internasional di Ie Seum

Aceh Barat

Pawai 1 Muharram di Arongan Lambalek, Bukti Semangat Kebersamaan dan Syiar Islam

Aceh Barat

Bupati Tarmizi Minta BPS Tunjukan Indikator Ungkap Penyebab Kemiskinan di Aceh Barat