Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Ahmad Zahid Hamidi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/4/2025). Pertemuan direncanakan berlangsung pada pukul 15.00 WIB.
“Sore ini, Selasa, pukul 15.00 WIB, Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, di Istana Kepresidenan Jakarta,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana kepada wartawan, Selasa (22/4/2025).
Wakil PM Malaysia sendiri melakukan kunjungan ke Indonesia sejak 20 April 2025. Sebelum menemui Prabowo, Wakil PM Malaysia telah bertemu Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pada Senin, 21 April 2025.
“Kunjungan (ke Prabowo) ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan resmi Deputi Perdana Menteri Malaysia ke Indonesia yang berlangsung sejak tanggal 20 April 2025,” jelas Yusuf.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Ahmad Zahid Hamidi bersama Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka membahas kolaborasi kedua negara terkait industri halal, termasuk penggunaan bersama sertifikat halal.
“Termasuk penggunaan bersama sertifikat halal yang diterbitkan oleh JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia) dan sertifikat halal yang diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia,” kata Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Ahmad Zahid Hamidi saat konferensi pers di Jakarta, Senin 21 April 2025.
Wakil PM Ahmad, usai melakukan kunjungan kehormatan di Istana Wakil Presiden Indonesia, menyampaikan dalam konferensi pers bahwa pasar halal bernilai 1,3 triliun dolar AS (Rp21.921 triliun), sehingga Malaysia bersama Indonesia perlu mempermudah penggunaan sertifikat halal secara bersama.
Kedua negara, lanjutnya, akan melakukan koordinasi dan pembahasan secara detail, tidak hanya dalam hal produksi produk halal, namun juga dalam aspek pemasaran produk halal.
“Sebab pasarnya bukan hanya antara Indonesia dan Malaysia, tetapi mencakup seluruh ASEAN sebagai satu kawasan untuk kita memasarkan apa yang disebut sebagai original domestic market kita,” ucap dia, dilansir dari Antara.
Selain membahas hal seputar halal, kedua petinggi negara tersebut juga permasalahan terkait pekerja Indonesia yang bekerja di Malaysia, baik pekerja di sektor-sektor yang diperbolehkan maupun pekerja rumah tangga.
Kedua negara berharap penerapan sistem single window akan dapat mempermudah serta menata lebih baik penyaluran pekerja Indonesia ke Malaysia.
“Yang telah dibahas adalah penerapan sistem single window untuk pekerja Indonesia yang masuk ke Malaysia melalui sistem ini. Pembahasan tersebut telah dilakukan bersama Menteri Dalam Negeri Malaysia dan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, dan sistem ini telah mulai diterapkan,” tutur Ahmad.
Masalah seputar nelayan Malaysia dan Indonesia yang sama-sama mencari tangkapan di laut, turut menjadi topik yang dibahas Wakil PM Malaysia dengan Wapres Gibran.
“Kami berterima kasih atas adanya perjanjian antara Malaysia dan Indonesia, yang mengatur bahwa nelayan Malaysia yang secara tidak sengaja memasuki perairan Indonesia di kawasan unresolved water territorial areas dapat dipulangkan,” kata dia.
Editor: RedaksiSumber: https://liputan6.com