Home / Nasional / Pemerintah

Senin, 14 Juli 2025 - 18:56 WIB

Kemendagri minta Pemda tinjau penyebab lonjakan harga Komoditas

Farid Ismullah

Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Ruang Sidang Utama, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (14/7/2025). (Foto : NOA.co.id/HO-Puspen Kemendagri).

Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Ruang Sidang Utama, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (14/7/2025). (Foto : NOA.co.id/HO-Puspen Kemendagri).

Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir mendorong evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pemerintah daerah (Pemda) dalam upaya pengendalian inflasi.

Mengacu pada data mingguan bulan Juli, Tomsi mengungkapkan bahwa terjadi tren kenaikan harga sejumlah komoditas di berbagai daerah.

“Bawang merah dari 251 kabupaten minggu lalu naik sekarang menjadi 260. Berarti terjadi kenaikan di jumlah kabupaten dan kota,” Kata Tomsi, Senin 14 Juli 2025.

Ia menyebutkan, Kenaikan serupa juga terlihat pada komoditas lain seperti cabai rawit, beras, telur ayam ras, dan daging ayam ras. Ia menyoroti harga telur di Indonesia Timur yang mencapai Rp3.000 per butir.

Baca Juga :  Mendagri Minta Pj. Gubernur Aceh Optimalkan Persiapan Penyelenggaraan PON 2024

“Kalau satu kilo itu jumlahnya 19, berarti jatuhnya 57.000,” ujar Tomsi.

Meski demikian, ia mengapresiasi stabilitas harga bawang putih di tengah gejolak harga komoditas lain.

“Bawang putih hari ini walaupun masih terjadi kenaikan di 74 [kabupaten/kota], tapi dalam satu tahun terakhir mungkin harganya paling murah,” katanya.

Namun, ia mengingatkan bahwa harga tersebut perlu diturunkan lagi agar berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Lebih lanjut, Tomsi mendorong Pemda untuk aktif menganalisis dan menangani sumber inflasi di wilayah masing-masing. Ia menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan Badan Pusat Statistik (BPS) guna mengidentifikasi komoditas penyumbang inflasi secara objektif.

Baca Juga :  Penyerahan Hewan Kurban Idul Adha 1445 H, Jaksa Agung Tekankan Semangat Rela Berkorban Bagi Para Insan Adhyaksa

Ia juga memaparkan wilayah dengan tingkat inflasi tertinggi dan terendah. Kota-kota seperti Sukabumi, Yogyakarta, dan Tegal mencatatkan inflasi di atas rata-rata nasional, sedangkan Pangkal Pinang, Jambi, Pontianak, dan Gorontalo dinilai berhasil menjaga kestabilan harga.

Dari keseluruhan daerah yang dipantau, 99 di antaranya menunjukkan inflasi di atas rata-rata nasional. Tomsi meminta kepala daerah meninjau kembali penyebab lonjakan harga dan kualitas pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di lapangan.

“Kalau tetangganya kiri, kanan, depan, belakang itu bagus, dia naik sendiri, ini berarti orangnya yang tidak mampu. Sumber daya manusianya,” ucapnya.

Baca Juga :  Empat Langkah Strategis Kemendagri Dukung Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

Ia pun mendorong optimalisasi langkah konkret seperti operasi pasar murah, koordinasi antarwilayah penghasil dan pengguna, serta penggunaan APBD untuk bantuan transportasi distribusi bahan pokok.

“Kalau daerahnya langganan cabai, kemudian bawang, yang masih bisa dilakukan, lakukan. Baru itu seorang pejabat yang memiliki tanggung jawab terhadap masyarakatnya,” tegasnya.

Tomsi mengingatkan bahwa pengendalian inflasi membutuhkan strategi yang terencana, kolaboratif, dan tidak bisa hanya mengandalkan pola kerja konvensional.

“Saya minta tolong kepada teman-teman kepala daerah dan dicek apakah dinas-dinasnya melaksanakan kegiatan ini atau tidak,” pungkasnya.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Pemerintah

Pj Gubernur: PKK Pilar Utama untuk Pembangunan Berkelanjutan

Pemerintah

Pj Gubernur Safrizal Terima Penghargaan dari Menteri Desa PDTT RI

Pemerintah

Pemkab Aceh Selatan Peringati Hari Pahlawan di Komplek Makam T. Cut Ali

Aceh Besar

Perekonomian Meningkat, Aktivitas Pasar Ketapang di Aceh Besar Semakin Ramai

Hukrim

Satgas SIRI Kejagung RI Mengamankan DPO Tindak Pidana Kepabeanan

Aceh Besar

Cut Rezky Handayani Dinobatkan Sebagai Bunda Literasi Aceh Besar

Pemerintah

Pj Gubernur Safrizal: Jadikan Ikasmantig Sebagai Sarana Menjaga Ciri Khas Aceh

Nasional

Jadwal PNS Pindah ke IKN Bergeser