Home / Internasional / Pemerintah

Senin, 24 Maret 2025 - 15:10 WIB

Awal Tahun 2025, Kasus WNI di Kamboja Meningkat Tajam

Farid Ismullah

WNI saat berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh, Kamboja.(Foto : NOA.co.id/HO-KBRI Phnom Penh).

WNI saat berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh, Kamboja.(Foto : NOA.co.id/HO-KBRI Phnom Penh).

Phnom Penh – Dari bulan Januari sampai Februari 2025 KBRI Phnom Penh telah menangani 841 kasus WNI bermasalah, baik yang walk-in, via hotline ataupun atas notifikasi aparat Kamboja, Senin.

Duta Besar RI untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, menyampaikan KBRI akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Kamboja dan di tanah air guna menindaklanjuti lonjakan kasus ini. Di saat yang sama, WNI diharapkan lebih berhati-hati dan melakukan lapor diri, agar keberadaannya di Kamboja termonitor oleh KBRI.

“Lonjakan kasus tersebut menjadi perhatian khusus, baik oleh KBRI maupun Pemerintah Kamboja, menimbang tren peningkatan dalam 5 tahun terakir. Pada 2020, KBRI hanya menangani 56 kasus WNI bermasalah. Namun, pada 2024 jumlahnya meningkat drastis menjadi 3.310 kasus. Artinya, ada kenaikan lebih dari 60 kali lipat,” Kata Dubes Santo dalam keterangan resminya yang diterima Kantor Berita NOA.co.id, 24 Maret 2025.

Baca Juga :  Masyarakat Bumi Teuku Umar Bangga Serta Antusias Sebagai Tuan Rumah POPDA Aceh Tahun 2022

Dubes Santo Menyebutkan, Sebagian besar kasus sekitar 75% terkait dengan keterlibatan WNI dalam penipuan daring (online scam). Biasanya para WNI yang bekerja sebagai scammer (penipu) diiming-imingi pekerjaan yang gampang, dengan kualifikasi rendah, tapi bayaran yang fantastis.

“Ke depannya, diprediksi angka tersebut akan terus meningkat, seiring dengan semakin banyaknya WNI yang menetap di Kamboja,” Terangnya.

Pada tahun 2024, Pemerintah Kamboja memverifikasi lebih dari 131 ribu WNI yang menetap di Kamboja secara legal.

Baca Juga :  179 WNI/PMI Kelompok Rentan Berhasil Dipulangkan dari Malaysia

“Konsentrasi WNI terdapat di kota-kota Sihanoukville, Poipet, Chrey Thum, Bavet, dan Phnom Penh,” Katanya.

Dubes Santo, menghimbau agar WNI lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri yang tidak memerlukan skill atau kualifikasi, tapi menjanjikan gaji yang tinggi.

“If it’s too good to be true, the IT IS too good to be true. Jangan terlalu mudah percaya,” ungkap Dubes Santo.

Khususnya bagi WNI yang tengah dalam proses pelindungan oleh KBRI dan aparat setempat atau proses kepulangan, Dubes Santo menghimbau agar tidak mudah tergiur oleh pihak-pihak yang menawarkan jalur cepat untuk kembali ke Indonesia. dengan meminta sejumlah biaya.

Baca Juga :  Kemlu RI : Seorang WNI menjadi korban meninggal dalam kerusuhan di Bangladesh

“Sangat disayangkan ada oknum yang mengatasnamakan KBRI Phnom Penh untuk menipu sesama WNI yang sedang dalam proses kepulangan,” tegasnya.

Bagi WNI yang membutuhkan bantuan segera menghubungi KBRI Phnom Penh melalui hotline Pelindungan WNI di nomor +855 12 813 282 atau datang langsung ke KBRI.

Dubes RI mengingatkan agar WNI yang telah dipulangkan tidak kembali ke Kamboja.

“Kami menemukan beberapa kasus di mana WNI yang sudah kami bantu kepulangannya justru kembali lagi bekerja di Kamboja. Mereka menjadi ‘korban kambuhan’.

“Hal ini membuat upaya penyelesaian kasus menjadi semakin rumit dan panjang,” Tutupnya.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Aceh Barat

Banjir Rendam Woyla Barat, Drs. Mahdi Efendi Tinjau Langsung

Nasional

Menkumham Supratman : Hanya dengan kerja sama, kita bisa menghasilkan karya yang optimal

Aceh Besar

Forkopimda Aceh Besar Keluarkan Seruan Bersama Tata Laksana Ibadah Selama Ramadhan

Aceh Barat

Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Tahun 2024 di Kabupaten Aceh Barat

Pemerintah

Aceh Ramadhan Festival Resmi Ditutup Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 

Nasional

200 Pekerja Migran Dikirim Tiap Hari Lewat Pelabuhan Secara Ilegal, Karding: Saya Akan Hajar!

Aceh Barat

Pj Bupati Mahdi Resmikan Jembatan Sikundo

Aceh Besar

Drs Syukri Buka Konferensi PGRI Aceh Besar Ke-23 Tahun 2025