Home / Opini

Sabtu, 27 Juli 2024 - 19:45 WIB

Bokom Kuliner Favorit Warga Aceh Singkil

Redaksi

Bokom, sebutan masyarakat Aceh Singkil untuk mi instan yang direndam air panas ditambah irisan cabai rawit, bawang merah dan jeruk nipis. Foto : Serambinews.com

Bokom, sebutan masyarakat Aceh Singkil untuk mi instan yang direndam air panas ditambah irisan cabai rawit, bawang merah dan jeruk nipis. Foto : Serambinews.com

Ada yang berujar, Mie Bokom atau sering disebut Bokom, adalah makanan selera khas anak sekolahan. Karena kepepet, ingin cepat, tidak ingin berlama-lama, bel masuk sudah menunggu, Bokom sebagai solusinya.

Di kantin sekolah, Bokom biasanya selalu tersedia selain pisang goreng, mie goreng, dan nasi gurih.

Di Aceh Singkil, Bokom sangat populer, bahkan telah menjadi menu favorit, tidak ada yang tak tahu dengan makanan ini.

Baca Juga :  Utang RSUD Datu Beru Bertambah, Aceh Tengah Defisit Rp 85,8 Miliar

Nyaris di setiap warung, apalagi di tempat wisata dipastikan tersedia menu Bokom. Cukup pesan, “Tek! Bokom satu.” Pemilik warung sudah mengerti.

What is bokom ?
Bokom sejenis makanan dari mie instan yang direndam dengan air panas. Jika ingin nikmat ditambah cabe bulat merah atau cabe rawit yang dipotong kecil-kecil, ditambah irisan bawang merah, jeruk nipis, timun, tomat, plus telor rebus bulat.

Baca Juga :  Disiplin Sekolah, untuk Apa? Opini Seorang Mantan Siswa

Sejak kapan Bokom ini ada di Singkil? Tidak begitu jelas. Tapi ada yang mengatakan, ketika Singkil bom kayu. Saat itu, para buruh yang tidak sempat masak di rumahnya, membawa beberapa bungkus mie instan sebagai bekal yang nantinya direndam dengan air panas, lalu ditabur bumbu bawaan di sebuah mangkok.

Baca Juga :  Potensi Agrowisata Desa Watu Toa

Sekarang, Bokom telah menjadi kuliner yang diminati banyak orang. Mahdin teman saya dari Banda Aceh yang lagi dinas di Aceh Singkil saat berkunjung ke tempat wisata Pantai Cemara Indah Gosong Telaga, memesan Bokom untuk menu makannya.

“Kabarnya Aceh Singkil terkenal dengan Bokomnya, saya mau coba” ungkap Mahdin mencicipi Bokom yang telah terhidang di depannya.

Penulis : Kas Pani

Share :

Baca Juga

Opini

Guru Lem Pox

Opini

Santri Mini Aceh Menuai Prestasi Cemerlang di Ajang MQK IV Tingkat Provinsi Aceh

Opini

Ketika Kapal Boat Bergoyang

Opini

Bagaimana Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan?

Opini

Dari Nagan Raya ke Sulawesi Selatan: Cerita Inspiratif Dosen Pertama Bergelar Doktor dari Desa Lamie

Internasional

Repatriasi menjadi faktor kunci untuk menyelesaikan krisis Rohingya

Opini

Menjelang 25 Tahun Kabupaten Aceh Singkil, Reptil Buaya masih menghantui warga  

Opini

Sang Kandidat