Home / Parlementaria / Pemerintah

Senin, 11 Agustus 2025 - 10:34 WIB

DPRA Berkomitmen Lindungi Mahasiswa Asing di Aceh

mm Muhammad Ali

Anggota DPRA, Khalid, saat menyambut mahasiswa asal Thailand di Rumoh Manuskrip Aceh minggu 10/8/2025 (Foto: Dok. pribadi)

Anggota DPRA, Khalid, saat menyambut mahasiswa asal Thailand di Rumoh Manuskrip Aceh minggu 10/8/2025 (Foto: Dok. pribadi)

Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Khalid, memastikan pelajar asing yang menuntut ilmu di Aceh dilindungi penuh oleh pemerintah daerah. Pernyataan ini disampaikan saat ia menyambut kedatangan mahasiswa asal Thailand di Museum Rumoh Manuskrip Aceh, Banda Aceh, Ahad, 10 Agustus 2025.

“Kalian yang belajar di Aceh dipastikan aman dan terlindungi. Pemerintah Aceh berkomitmen memberikan perlindungan terbaik bagi kalian,” ujar Khalid.

Dalam pertemuan itu, para mahasiswa mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap keberadaan mahasiswa asing di Aceh. Khalid menyikapi hal tersebut dengan serius.

“Sebagai daerah dengan status kekhususan, jaminan perlindungan pemerintah terhadap pelajar asing yang menuntut ilmu di Aceh harus menjadi program prioritas yang dirancang secara khusus,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Syech Muharram Minta Konten Kreator Promosikan Produk Industri Rumahan Aceh Besar

Menurut Khalid, peran Aceh sebagai wilayah dengan keistimewaan khusus, terutama dalam penerapan Syariat Islam dan pendidikan, membuat perhatian terhadap mahasiswa asing menjadi sangat penting. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pimpinan DPRA dan instansi terkait di Pemerintah Aceh.

“Pemerintah Aceh perlu merancang program-program khusus yang memprioritaskan perlindungan dan pembinaan bagi pelajar asing. Selain itu, saya juga akan mengundang mereka dalam berbagai kegiatan sosial ke depan agar semakin mempererat hubungan,” kata Khalid.

Selama pertemuan, beberapa mahasiswa menanyakan mengenai sejarah konflik Aceh, isi MoU Helsinki, serta status Otonomi Khusus (Otsus) Aceh. Khalid dengan gamblang menjelaskan berbagai informasi tersebut, memperlihatkan pemahaman mendalam mengenai konteks sejarah dan politik Aceh.

Baca Juga :  Gagalkan Penyelundupan Puluhan Miliar, Kemenko Polkam: Sinergi adalah Kunci

Mahasiswa asal Thailand dan perantau lainnya di Aceh, menurut Khalid, harus dihormati dan dimuliakan sebagai bagian dari budaya lokal. “Peumulia jamee adalah adat orang Aceh. Kalian adalah saudara kami,” kata dia.

Khalid juga menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa Thailand yang memilih Aceh sebagai tempat menuntut ilmu. Ia menyambut gembira kabar bahwa jumlah mahasiswa asing yang belajar di Aceh, khususnya di Universitas Syiah Kuala (USK), semakin meningkat.

“Dulu, saat saya kuliah pada era 1990-an, mahasiswa Malaysia dan Thailand hanya belajar di IAIN Ar-Raniry. Kini, mereka banyak yang belajar di Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK,” ujar Khalid.

Sementara itu, Direktur Museum Rumoh Manuskrip Aceh, Tarmizi A Hamid, menjelaskan alasan penyambutan mahasiswa di museum.

Baca Juga :  Meriahkan Hari Bhayangkara Ke-78, Sekda Aceh Besar Tanam Pohon Bersama Kapolres

“Kami ingin mereka dapat melihat langsung peninggalan budaya Aceh yang kaya dan beragam. Ini juga kesempatan untuk memahami sejarah dan hubungan budaya Aceh dengan wilayah Melayu lainnya seperti Pattani dan Brunei Darussalam,” ujarnya.

Tarmizi menambahkan bahwa hanya Brunei Darussalam yang kini masih mempertahankan status sebagai negara Islam Melayu.

Di kesempatan yang sama, Wan Hasnah, mahasiswa Farmasi USK, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian parlemen Aceh dan Museum Rumoh Manuskrip Aceh. Meskipun berlatar belakang Farmasi, Wan Hasnah tertarik mendalami sistem budaya dan politik Aceh.

“Saya merasa sangat beruntung mendapat kesempatan berbicara langsung dengan anggota DPRA Khalid dan belajar lebih dalam tentang Aceh,” ujarnya. [Adv]

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Menjelang May Day, Wakil Bupati Simeulue Ajak Buruh Jaga Kondusivitas Daerah

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Serahkan Cindera Mata untuk Camat Seulimuem

Parlementaria

40 Anggota DPRK Aceh Besar Dilantik

Internasional

UN Women Gandeng Pemerintah dan BUMN Dukung Kesetaraan Gender Indonesia

Nasional

Kemendagri Dorong Wakaf Jadi Instrumen Strategis Pembangunan Daerah

Aceh Besar

Dampingi Forkopimda Aceh, Pj Bupati Iswanto Sambut Kajati Aceh

Aceh Besar

Tekan Inflasi, Pemkab Aceh Besar Kembali Gelar Pasar Khusus di Montasik

Parlementaria

Sidak Aset Pemerintah Aceh di Aceh Utara, Pansus Aset DPRA Minta Tana Aset Tidak Berpindah Kepemilikan