Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta berhasil menghadirkan kompetisi robotik berskala internasional Electronics Robotics Innovation Competition (ERIC) 2025. Kompetisi ERIC 2025 ini sukses menghadirkan 319 tim peserta yang beradu inovasi di bidang robotika dan teknologi.
Partisipasi internasional turut memperkuat reputasi ERIC sebagai ajang robotik bergengsi, dengan keikutsertaan 12 tim dari Malaysia, 3 tim dari Filipina, 2 tim dari Vietnam, serta masing-masing 1 tim dari Mauritius dan Taiwan.
Kompetisi ini menjadi ruang aktualisasi bagi generasi muda, baik pelajar maupun mahasiswa, untuk menunjukkan ide, inovasi, dan kemampuan berpikir kritis di bidang teknologi dan robotika.
ERIC hadir bukan sekadar kompetisi, tetapi sebagai ajang internasional yang bertujuan mendorong kreativitas dan kolaborasi lintas generasi dalam menciptakan solusi teknologi yang berdampak, sejalan dengan tuntutan zaman yang terus berkembang.
Dengan meningkatnya minat kolaborasi internasional di bidang robotika, ERIC 2025 hadir sebagai platform lintas-negara untuk mendorong pertukaran teknologi, kreativitas, dan inovasi generasi muda.
Kompetisi ini diselenggarakan pada 24-25 September 2025 bertempat di Kampus A Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta, Indonesia. Dengan mengusung tema “Challenge the Limit, Innovate the Future “, ERIC 2025 menghadirkan berbagai kategori perlombaan bergengsi seperti: Line Follower Micro, Sumobot, Mini Soccerbot, Programmable Logic Controller, Research Innovation Challenge, dan Creative Innovation.
Acara ini diikuti oleh 319 tim peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) dan sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), komunitas teknologi, hingga perguruan tinggi di seluruh Asia Tenggara serta negara mitra pendidikan Indonesia, bahkan sampai Mauritius di Afrika dan Taiwan.
Ketua pelaksana ERIC 2025, yang juga mahasiswa prodi pendidikan teknik elektronika angkatan 2023, Chairul Shandy, menyampaikan bahwa Kompetisi ini dirancang untuk memberi ruang kepada generasi muda dalam mengembangkan ide, keterampilan, dan inovasi di bidang teknologi dan robotika.
Dengan pengakuan di tingkat nasional dan internasional, ERIC bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk para peserta mendapatkan relasi, mengasah keterampilan, dan berkompetisi dengan peserta dari berbagai negara.
“Saya benar-benar berharap bahwa kompetisi ERIC ini tidak hanya menampilkan kreativitas dan inovasi para peserta, tetapi juga memperkuat kolaborasi internasional dan memberikan kontribusi yang bermakna bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Chairul Shandy, di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Kegiatan ini dibuka langsung secara resmi oleh Prof. Dr. Neneng Siti Silfi Ambarwati, S.Si., Apt., M.Si., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Adapun juri-juri yang terlibat dalam ERIC 2025 diantaranya :
Ts. Irwan Affandi bin Abdul Rahman, B.Eng., M.Eng. dari Vocational Training Officer DV48 – Head of Mechatronic Division Japan-Malaysia Technical Institute, Dr. Muhammad Yusro, M.Pd., M.T., Ph.D., dari Secretary of the Curriculum Standards and Educational, Assessment Agency in Indonesia,
Dandy Cahyo Purnomo, S.Pd., M.Eng., Dosen dari Mechatronics Engineering, Swiss German University, FIRA Standard Technical Expert, FSI All Japan Standard Technical Expert,
Lalu juri lainnya Prof. Dr. Efri Sandi, M.T., sebagai Guru Besar Pendidikan Teknik Elektronika, UNJ, Dr. Baso Maruddani, S.T., M.T., selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, UNJ.
Vina Oktaviani, S.Pd., M.T., Kepala Lab dan Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, UNJ , kemudian ada Muhammad Wahyu Iqbal, S.Pd., M.T., Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, UNJ , Radimas Putra Muhammad Davi Labib, S.T., M.T., Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika UNJ, dan Agam Niazar Dwi Nur Fahmi, M.T., Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, UNJ.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Pioner Club Robotik UNJ, Drs. Pitoyo Yuliatmojo, M.T yang merupakan Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika dan Kepala UPT TIK UNJ, pembimbing Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, seluruh civitas akademika prodi Pendidikan Teknik Elektronika, seluruh civitas Fakultas Teknik dan Civitas Universitas Negeri Jakarta.
Selain itu kegiatan ini juga didukung oleh berbagai sponsor dan mitra industri ternama yaitu Omron, Pigeon Teens x Kaila, Vmesco, Naraya Hotel Jakarta, Cloud9, Sari Roti, dan Cleo. Dengan adanya dukungan Sponsor dan Mitra tersebut ERIC 2025 tidak hanya menyelenggarakan lomba, tetapi juga menghadirkan Seminar Nasional PLC bersama PT Omron Electronics, serta roadshow ke beberapa sekolah bersama Pigeon x Kaila.
Kegiatan ini ditutup oleh Koordinator Program Studi (Koorprodi) Pendidikan Teknik Elektronika, Dr. Baso Maruddani, M.T.
Ia menjelaskan, selama dua hari ini, ERIC 2025 telah menjadi lebih dari sekadar sebuah kompetisi. Ia menjadi miniatur dari makna sejati inovasi.
“Kita telah menyaksikan robot-robot yang menunjukkan kemampuan maksimal dalam pertarungan sumo, prototipe kreatif yang menanggapi tantangan sosial, hingga ide-ide riset berani yang berpotensi menjadi terobosan masa depan,” jelas Koordinator Program Studi (Koorprodi) Pendidikan Teknik Elektronika, Dr. Baso Maruddani, M.T.
“Semangat inilah yang mencerminkan misi utama ERIC: memberdayakan para teknolog muda untuk berpikir melampaui batas, mengubah ide menjadi kenyataan, dan berkontribusi secara bermakna bagi masa depan yang dibentuk oleh teknologi elektronika, robotika, dan solusi berkelanjutan,” lanjut dia.
Di akhir acara, prosesi penyerahan bendera ERIC secara simbolis kepada calon panitia ERIC 2026 dilangsungkan sebagai bentuk serah terima estafet penyelenggaraan kompetisi, sekaligus komitmen untuk terus melanjutkan semangat inovasi di tahun-tahun berikutnya.
Acara ERIC 2025 diharapkan melahirkan karya-karya yang tidak berhenti di meja juri, melainkan berkembang menjadi kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Dari ajang ini, lahirlah harapan bahwa ide-ide brilian para inovator muda akan membawa perubahan positif di masa depan, sekaligus meneguhkan posisi Asia Tenggara sebagai salah satu pusat lahirnya inovasi teknologi dunia. Selain itu, ERIC 2025 dapat menjadi momentum penting dalam menciptakan generasi muda yang siap bersaing di tingkat dunia,” tutur Baso Maruddani.
Editor: Poppy RakhmawatyReporter: Poppy Rakhmawaty