Simeulue – Di sebuah desa kecil bernama Suka Karya, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Emi Suharni (50) tak pernah absen menjaga kesehatannya. Pegawai Negeri Sipil aktif di lingkungan Pemerintah Daerah Simeulue, Jum’at (11/7/2025).
Sejak 2020, Emi bergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), sebuah program unggulan dari BPJS Kesehatan yang menyasar peserta JKN dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes melitus. Ia menjadi anggota aktif kelompok Prolanis Hipertensi yang dikelola UPTD Puskesmas Simeulue Timur.
“Program ini sangat membantu saya mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi, apalagi stroke,” ujar Emi.
Tak sekadar senam, Prolanis juga memberikan berbagai layanan kesehatan berkala, mulai dari pemeriksaan tekanan darah, tes laboratorium, edukasi gizi, hingga konsultasi dokter.
Yang menarik, semua ini bisa diakses tak hanya lewat tatap muka, tapi juga melalui layanan telemedicine Mobile JKN. Fitur video call dan chat dengan dokter membuat peserta seperti Emi tetap bisa berkonsultasi meski berada jauh dari fasilitas kesehatan.
“Waktu sedang tidak bisa hadir langsung ke puskesmas, saya pakai aplikasi Mobile JKN untuk video call dengan dokter. Praktis dan tetap dapat edukasi,” tambahnya.
Layanan laboratorium juga menjadi nilai lebih. Pada 2024, pemeriksaan darah untuk peserta Prolanis dilakukan oleh Lab Prodia. Tahun berikutnya, giliran Lab Riset Meulaboh yang turun tangan. Kegiatan ini berlangsung minimal dua kali dalam setahun dan menjadi bagian penting dalam upaya skrining dini komplikasi pada peserta hipertensi dan diabetes.
Menurut Emi, Prolanis bukan sekadar program kesehatan biasa. “Ini bentuk pendampingan nyata. Kami merasa diperhatikan,” katanya.
Ia berharap kegiatan Prolanis bisa ditingkatkan frekuensinya, bahkan idealnya bisa dilakukan tiap pekan. Ia juga mendorong peserta lain agar tidak ragu memanfaatkan layanan telemedicine, terutama melalui aplikasi Mobile JKN.
“Kami berterima kasih kepada Puskesmas Simeulue Timur atas dedikasinya. Semoga makin banyak peserta yang sadar pentingnya mengelola penyakit sejak dini,” tutup Emi.
Editor: Redaksi