“Dengan digitalisasi akan banyak pekerjaan yang hilang, jenis usaha juga berubah. Studi di 3 negara Amerika, Jerman dan Australia menyatakan semua negara itu akan hilang pekerjaan dibandingkan yang tumbuh. Di Amerika saja akan hilang 6,1 juta,” ungkap Erick Thohir saat mengisi kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang ditayangkan secara daring, Selasa (21/6/2022).
Baca Juga: 10 Skill yang Belum Tergantikan Robot di Tempat Kerja
Menteri Erick menambahkan, bahwa sekarang adalah era pertumbuhan ekonomi berdasarkan kapabilitas dari pada sumber daya manusia (SDM). Jadi bukan hanya infrastruktur yang dibangun, melainkan manusianya juga dibangun supaya punya kemampuan.
“Ini eranya kita membangun knowledge base economy yaitu pertumbuhan ekonomi berdasarkan kapabilitas manusianya. Jangan sampai infrastruktur nya ada, manusianya tidak ada,” jelasnya.
Baca Juga: Ngeri! 75 Juta Pekerjaan Bakal Hilang Digantikan Teknologi
Berikut sembilan jenis pekerjaan yang akan hilang pada tahun 2030 menurut Erick Thohir dalam bahan presentasinya:
1. Tenaga jasa penyiapan makanan
2. Tenaga administrasi perkantoran
3. Tenaga jasa transportasi
4. Tenaga produksi manufaktur non-auto
5. Construction and extraction
6. Tradisional farming, fishing and forestry
7. Sales and related field
8. Social media manager
9. Jasa pengamanan
Ia juga menyampaikan, bahwa 17 juta pekerjaan baru dibutuhkan untuk yang berdasarkan teknologi. “Semua akan teknologi, mau pendidikan, mau agriculture pertanian, mau pertambangan, kita akan launching 5G mining pertambangan 5G di Freeport satu dua bulan ke depan, akan jadi pertama di Asia Tenggara,” ungkapnya.
Selain menyampaikan jenis pekerjaan yang akan hilang, Menteri Erick juga menyampaikan kebutuhan talent di masa depan, di antaranya:
1. Data scientist dan analyst
2. Artificial intelligence expert
3. Software dan game developer
4. Analis big data
5. Block chain developer
6. Market research
7. Digital marketing
8. Biotechnology
9. Digital content (Youtuber, Tiktok)