Home / Nasional / News

Rabu, 30 Maret 2022 - 17:53 WIB

Jerman Akan Perbarui Jaringan Radar dan Sistem Anti Rudal

REDAKSI

Jakarta

Israel selama ini sukses menghadapi serangan ribuan roket yang ditembakkan kelompok radikal Hamas dari kawasan Palestina. Itu sebabnya para pejabat pertahanan Jerman pertama-tama melirik Israel, yang punya sistem Iron Dome dan sistem Arrow.

Rencana pemerintah Jerman memperbarui sistem pertahanan udara juga mendapat sambutan positif kalangan oposisi.

“Ini adalah jawaban strategis yang patut diperhatikan atas ancaman yang kita lihat dari Rusia terhadap negara kita sendiri,” kata Friedrich Merz, ketua CDU, partai oposisi terbesar, kepada wartawan awal minggu ini.

Sebelumnya Jerman sudah mengumumkan rencana untuk membeli jet tempur siluman F-35, yang juga bisa membawa bom nuklir. Namun sistem anti rudal yang mana yang akan dibeli Jerman dari Israel, belum ada keterangan rinci dari Kementerian Pertahanan.

Baca Juga :  Seperti Apa Kehidupan di Uni Soviet Dibanding Rusia Sekarang?

Tidak ada satu sistem anti rudal untuk semua jenis serangan

Kalangan pengamat mengatakan, sistem Iron Dome tidak cocok untuk digunakan Jerman. Karena sistem ini khusus dirancang untuk mencegat roket jarak pendek yang ditembakkan oleh Hamas atau kelompok radikal lainnya di perbatasan negara.

Jadi Jerman akan fokus pada sistem Arrow, yang sekarang ada dalam generasi ketiga dan generasi keempat sedang dalam pengembangan. Arrow dirancang untuk menangkal serangan rudal yang lebih canggih, yang terbang d lebih tinggi dan punya daya jangkau lebih jauh, misalnya rudal dari Iran.

Analis keamanan Andreas Flocken mengatakan kepada stasiun siaran NDR, sistem anti rudal Arrow dirancang untuk senjata jarak menengah dengan jangkauan 1.500 kilometer. Rusia memang memiliki rudal semacam itu yang ditempatkan di Kaliningrad, katanya, wilayah Rusia terletak di antara Polandia dan Lithuania, dengan jarak kurang dari 700 kilometer dari Berlin.

Baca Juga :  Presiden Baru Korea Selatan Coba Pendekatan Berbeda soal Korea Utara

Tetapi sistem pertahanan rudal adalah sistem yang rumit, yang harus bisa mendeteksi dan kemudian mencegat rudal secara akurat. Karena kalau hanya satu saja rudal jarak jauh yang luput, akibatnya bisa sangat menghancurkan, terutama jika rudal tersebut dipasangi hulu ledak nuklir. Karena itu, Jerman juga harus memperbarui jaringan radarnya.

Perlindungan militer dan sipil prioritas utama

Menurut pemerintah Jerman, sistem anti rudal Arrow 3, atau sistem serupa, dapat beroperasi mulai tahun 2025 dan akan menelan biaya sekitar 2 miliar euro. Pengamat pertahanan mengatakan itu adalah perkiraan yang rendah.

Baca Juga :  Gubernur Aceh: Keandalan Layanan PLN Jangan Terganggu di Bulan Ramadhan

Menurut Lembaga lobi pertahanan Missile Defense Advocacy Alliance, sebuah baterai Arrow 3 saja harganya 170 juta dolar AS, dengan masing-masing rudal pencegat berharga sekitar tiga juta dolar. Belum terhitung biaya operasional selama masa pakai sistem.

Jerman juga akan membutuhkan jaringan radar dan baterai rudal yang jauh lebih luas daripada Israel, yang luasnya hanya sepertiga Jerman. Pemerintah Jerman memang sudah menganggarkan dana investasi khusus untuk militer Jerman Bundeswehr sebanyak 100 miliar euro setiap tahun.

Setelah bertahun-tahun investasi di bidang sistem pertahanan diabaikan, pemerintah dan para pejabat pertahanan Jerman sekarang menjadikan sistem perlindungan militer dan sipil sebagai prioritas utama.

(hp/yf)

(ita/ita)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

APAM, FPA, Dan FAB serahkan Piagam Penghargaan Kebaikan Pengawalan Kepada Kapolres Kota Banda Aceh

News

Lagi, Komunitas Jurnalis Pidie Jaya Gelar Khitanan Massal, Kali ini 100 Anak

Nasional

Mengapa Banyak Orang Kaya Rusia Menyingkir ke Uni Emirat Arab?

News

Gasak Persija 3-1, Madura United Pepet Macan Kemayoran

News

Presiden Ukraina soal Kebakaran PLTN: Rusia Tebar Teror Nuklir

News

Turun Rp8.000, Harga Emas Hari Ini Masih di Level Rp1 Jutaan

News

Kasat Satpol PP-WH Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Pintar

News

Pemerintah Pastikan Stok Daging Aman Hadapi Puasa hingga Lebaran