Home / Ekbis

Senin, 17 Februari 2025 - 19:59 WIB

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Perkuat Stabilitas Ekonomi dan Digitalisasi Pembayaran pada 2025

REDAKSI | NOA.co.id

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Bp. Agus Chusaini. Foto: Dok. Humas BI Aceh

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Bp. Agus Chusaini. Foto: Dok. Humas BI Aceh

Banda Aceh – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh terus memperkuat peranannya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong digitalisasi untuk meningkatkan daya saing daerah. Dalam acara Bincang Bareng Media (BBM) pada 17 Februarii 2025, Kepala KPwBI Aceh, Agus Chusaini, memaparkan kondisi perekonomian global dan nasional, serta strategi Aceh dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Senin (17/02/2025).

Pada tahun 2025, perekonomian Indonesia menghadapi berbagai tantangan eksternal, seperti tensi geopolitik, fragmentasi geoekonomi, pelemahan ekonomi Tiongkok, penguatan mata uang AS, suku bunga tinggi di negara maju, serta pengetatan fiskal. Oleh karena itu, strategi domestik harus difokuskan pada stabilitas makroekonomi, penguatan sektor riil, pendalaman pasar keuangan, serta akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan inovasi transaksi jasa.

Sementara itu, perekonomian Aceh menunjukkan kinerja yang kuat pada 2024, tumbuh sebesar 4,66% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 2023 yang tumbuh 4,23% (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai event besar seperti Pemilu dan Pilkada 2024 serta PON Aceh-Sumut 2024, yang mendukung sektor Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makanan Minuman, serta Administrasi Pemerintahan.

Baca Juga :  Pemerintah Pusat Diminta Tak Hambat Investasi Pabrik Semen di Aceh Selatan

“Pada tahun 2025, ekonomi Aceh diperkirakan tetap tumbuh positif, meskipun sedikit melambat akibat terbatasnya PSN baru dan kebijakan efisiensi anggaran. Namun, optimisme tetap terjaga dengan adanya perbaikan sektor pertanian melalui optimalisasi lahan rawa dan cetak sawah rakyat, serta stabilnya kinerja ekspor Aceh,” kata Agus Chusaini

Dari sisi stabilitas keuangan, kata Agus Chusaini, pembiayaan berdasarkan lokasi proyek pada Triwulan IV 2024 mencapai Rp51,64 triliun, tumbuh 3,49% (yoy). Financing to Deposit Ratio (FDR) berdasarkan lokasi proyek berada di 113,10%, menandakan tingginya aktivitas pembiayaan dibandingkan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terhimpun di Aceh. Stabilitas sistem keuangan juga didukung oleh rendahnya Non-Performing Financing (NPF), yang hanya sebesar 2,34%.

“Perkembangan digitalisasi sistem pembayaran di Aceh menunjukkan hasil positif, dengan 658.721 pengguna QRIS terdaftar, 178.926 merchant mengimplementasikan QRIS, dan 17,03 juta transaksi tercatat dengan nominal Rp2,09 triliun hingga Desember 2024. Bank Indonesia terus mendorong sinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk mempercepat digitalisasi ekonomi dan meningkatkan inklusi keuangan.

Baca Juga :  Disperindagkop dan UKM Aceh Singkil : Gas LPG 3kg Subsidi seharusnya dijual 22 ribu bukan 25 atau 30 ribu

Sementara itu, inflasi Aceh pada Januari 2025 tetap terkendali di angka 1,61% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,17% (yoy). Penurunan ini didorong oleh kebijakan diskon tarif listrik berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024, yang memberikan diskon 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA selama Januari dan Februari 2025.

Untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, Bank Indonesia menerapkan strategi 4K. Strategi ini mencakup keterjangkauan harga melalui pasar murah dan subsidi ongkos angkut, ketersediaan pasokan dengan peningkatan produksi dan distribusi pangan, kelancaran distribusi melalui kerja sama antar daerah, serta komunikasi efektif melalui koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pemanfaatan data harga pangan. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan pasokan dan harga barang, terutama menjelang periode dengan permintaan tinggi.

Baca Juga :  Sosialisasi Penggunaan QRIS untuk Para Atlet, Pj Gubernur Aceh Apresiasi BSI

Memasuki bulan Ramadhan 2025, Bank Indonesia Aceh semakin memperkuat upaya pengendalian inflasi dengan melakukan evaluasi TPID, koordinasi dengan pemerintah daerah, serta pemantauan harga secara berkala. Beberapa komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih, menjadi perhatian utama. Untuk mengantisipasi lonjakan harga dan mencegah panic buying, Bank Indonesia juga mengedukasi masyarakat melalui kampanye Belanja Bijak untuk Ramadhan yang Lebih Berkah. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk berbelanja secara bijak, membandingkan harga sebelum membeli, memilih alternatif barang yang lebih terjangkau, serta menghindari penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan.

Dengan penerapan strategi yang terarah dan sinergi bersama stakeholders, Bank Indonesia optimis bahwa perekonomian Aceh akan tetap tumbuh kuat, inflasi terkendali, serta daya beli masyarakat tetap terjaga sepanjang tahun 2025.” Tutup Agus Chusaini.

 

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Ekbis

Dibuka Pj Sekda, Ribuan Warga Padati Arena Aceh UMKM Expo

Ekbis

Bank Aceh Cabang Idi Lalukan Sosialiasasi dan Penyerahan KKPD Kepada Pemkab Aceh Timur

Ekbis

Dukung Akselerasi Ekosistem Pesantren Di Aceh, BSI Gelar Kerjasama Dengan Pesantren Mahyal Ulum Al Aziziyah

Ekbis

BSI Aceh Raih Penghargaan dari Bank Indonesia atas Pengelolaan Uang Tunai Terbaik

Ekbis

Kemendag : Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Melemah

Daerah

BSI Perkuat Ekosistem Ziswaf di Aceh, Sinergi dengan Baitul Mal Aceh

Ekbis

Bank Aceh Dukung Edukasi dan Inklusi Keuangan Melalui Program Jaksa Masuk Dayah

Ekbis

Angkie Yudistia Tekankan Pentingnya Ekonomi Inklusif untuk Indonesia Emas 2045