Home / Nasional

Kamis, 6 Juni 2024 - 13:19 WIB

Kemlu RI Selenggarakan Road to Platinum Jubilee Jelang Peringatan 70 Tahun KAA

Redaksi

Menjelang peringatan ke-70 KAA, Kementerian Luar Negeri menggelar diskusi bertajuk “Road to Platinum Jubilee,

Menjelang peringatan ke-70 KAA, Kementerian Luar Negeri menggelar diskusi bertajuk “Road to Platinum Jubilee," Jakarta (6/6/2024). ( Foto | HO-Kemlu RI).

Jakarta – Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diselenggarakan pada tahun 1955 turut berkontribusi mendorong dekolonisasi dan memajukan kerja sama negara-negara di Asia dan Afrika. Menjelang peringatan ke-70 KAA tahun depan, Kementerian Luar Negeri menggelar diskusi bertajuk “Road to Platinum Jubilee,” Jakarta (6/6).

Diskusi mengambil tema “Asia Afrika yang Kita Inginkan: Memberdayakan Global South berbekal Spirit Bandung.”

“Saat ini dunia menghadapi marabahaya. Rasa saling percaya luntur, penghormatan terhadap kedaulatan dan hukum internasional menurun, dan resolusi damai untuk ber​​bagai konflik seperti yang terjadi di Gaza belum tampak hasilnya. Kerja sama antara Asia dan Afrika sangat diperlukan untuk menjembatani perbedaan dan membangun masa depan yang damai,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kepada Kantor Berita NOA.co.id, 06 Juni 2024.

Baca Juga :  Kemlu RI Imbau seluruh WNI agar waspada dan bijak menerima tawaran kerja di luar negeri

Hal tersebut di sampaikan Menlu Retno dalam sambutannya menyampaikan di tengah situasi dunia saat ini, kerja sama antar-negara Asia dan Afrika sangat diperlukan.

Melalui KAA, para pendiri bangsa telah menanamkan “benih” kerja sama di antara negara-negara Asia dan Afrika dalam Spirit Bandung. Sekarang “benih” tersebut telah berkembang menjadi “pohon”.

Menlu Retno menyampaikan tiga hal untuk menyuburkan “pohon” kerja sama Asia-Afrika.

Pertama, memastikan “akar” keadilan dan kemanusiaan global. Keadilan dan kemanusiaan saat ini hilang bagi rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel.

Baca Juga :  Presiden Joko Widodo Ajak Negara Global South Perkuat Solidaritas Hadapi Tantangan Global

“Ada satu utang yang belum kita bayar, yaitu kemerdekaan Palestina. Indonesia akan terus lakukan berbagai upaya untuk membantu rakyat Palestina, termasuk melalui Mahkamah Internasional, OKI, dan PBB, serta meningkatkan bantuan kemanusiaan melalui UNWRA,” tegas Menlu.

Kedua, meningkatkan “batang” inklusivitas. Tantangan-tantangan global tidak dapat diatasi jika negara-negara besar hanya peduli kepentingan pribadi dan dunia masih terbelah antara Utara dan Selatan. Spirit Bandung dapat memberikan arah untuk kerja sama yang lebih adil dan penguatan multilateralisme.

“Platinum jubilee tahun depan harus jadi pengingat bahwa inklusivitas harus jadi DNA kerja sama kita,” ujar Menlu.

Baca Juga :  KPK : Prabowo Subianto punya komitmen kuat untuk pemberantasan korupsi

Ketiga, menumbuhkan “cabang” solidaritas dalam menjaga hak atas pembangunan. Global South harus dapat mendorong solidaritas dalam memajukan hak atas pembangunan guna mencapai lompatan kemakmuran, termasuk melalui hilirisasi.

“Kita harus menjaga ‘pohon’ kerja sama Asia-Afrika sebagai tumpuan untuk masa depan kita,” pungkas Menlu.

Kegiatan diskusi tersebut dihadiri oleh kalangan pemerintah, diplomatik, akademisi, jurnalis, dan pemuda. Di antara yang dibahas adalah mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh negara-negara Asia dan Afrika dan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasinya.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Nasional

Menko Polhukam: Pidana Bersyarat Bisa Jadi Solusi Over Kapasitas Lapas

Nasional

57 Peserta MTQ Nasional 2024 Mulai Jalani Training Center di Gedung LPTQ Aceh

Nasional

Pelepasliaran Sang Penjaga Arus, Kembali ke Habitatnya

Nasional

Kemenko Polkam Dorong Penguatan Diplomasi Multilateral untuk Hadapi Tantangan Global

Nasional

Polri Tetapkan 23 Anggota Khilafatul Muslimin Sebagai Tersangka

Nasional

Lewat Cukur Gratis, Satgas Damai Cartenz Jalin Kedekatan dengan Anak-anak di Lanny Jaya

Nasional

Jaksa Agung Lantik Enam Kepala Kejaksaan Tinggi  

Nasional

Hadiri Pengukuhan KDEKS Provinsi Aceh, Wapres Tegaskan Ekonomi Syariah Kunci Hadapi Tantangan Pembangunan Nasional