Meulaboh — Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Barat, Afrinda Novalia, SE, MM, secara resmi menutup kegiatan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang digelar di Aula KPPKN, Jumat (19/12/2025).
Dalam sambutannya, Afrinda menyampaikan bahwa program PKW memiliki peran yang sangat penting sebagai layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan, yang bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilan, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam mengelola potensi diri.
“Program PKW ini memiliki nilai yang sangat penting dan tujuan yang sangat mulia, karena secara khusus menyasar peserta berusia 15 hingga 25 tahun yang belum berkesempatan mengikuti pendidikan formal. Program ini membekali peserta dengan keterampilan berwirausaha, khususnya di bidang sulaman benang emas,” ujar Afrinda.
Melalui program PKW tersebut, Afrinda berharap dapat melahirkan wirausaha muda yang mampu mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Aceh Barat.
Ia mengaku bangga melihat antusiasme generasi muda yang bersedia menekuni usaha kerajinan sulaman benang emas. Menurutnya, di tangan para peserta inilah harapan besar diletakkan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya daerah.
“Hari ini saya sangat bangga melihat adik-adik perajin sulaman benang emas yang masih muda mau menekuni kerajinan ini. Di tangan adik-adik, kami menaruh harapan besar untuk terus mempertahankan dan melestarikan warisan budaya kita, yaitu sulaman benang emas atau kasab,” katanya.
Afrinda juga menekankan bahwa kreativitas dan inovasi generasi muda sangat dibutuhkan agar produk sulaman benang emas dapat terus berkembang dan diminati oleh semua kalangan usia.
Ia mendorong para peserta untuk memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh serta merintis usaha secara sungguh-sungguh agar mampu bersaing dan meningkatkan perekonomian melalui sektor UMKM di Aceh Barat.
Sebagai bentuk dukungan, para peserta PKW juga dibekali modal awal berupa peralatan sulaman benang emas, di antaranya bahan jahitan, kain beludru, kain furing, kain polos, benang, gim, benang jahit, renda, resleting, perekat, serta mesin jahit.
Afrinda berpesan agar seluruh peralatan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memproduksi dan memasarkan hasil kerajinan sulaman benang emas secara mandiri dan berkelanjutan.
Editor: Amiruddin. MK










