Banda Aceh – Insiden perampasan dan penghapusan karya jurnalistik terhadap wartawan KompasTV di Aceh oleh sejumlah anggota TNI berakhir damai.
Dikutip dari Kompas TV, KompasTV menerima permohonan maaf yang disampaikan TNI Angkatan Darat (AD) terkait peristiwa tersebut.
Pemimpin Redaksi Kompas TV Yogi Nugraha menyatakan bahwa masalah ini telah tuntas setelah adanya iktikad baik dan permintaan maaf dari TNI AD.
“Tentu insiden ini tidak baik, tapi kami redaksi Kompas TV melihat ini sudah selesai karena pihak Dispenad sudah datang dan menyampaikan permohonan maaf. Kami tentu menerima iktikad baik ini,” ujar Yogi Nugraha pada Sabtu (13/12/2025).
Menurut Yogi, hubungan antara media dan TNI harus dipandang sebagai kemitraan. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara kedua pihak demi kepentingan bangsa.
“Pada dasarnya media dan TNI adalah mitra dan harus berkolaborasi untuk Indonesia,” tegasnya.
Yogi berharap penyelesaian ini menjadi pembelajaran berharga agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang, serta kedua belah pihak dapat saling menghormati tugas masing-masing.
“Saya kira ini baik untuk ke depannya. Semoga insiden seperti ini tidak terjadi dan kita bisa saling menghormati tugas masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Iskandar Muda Kolonel Mustafa Kamal menerima masukan dan menjadikan kasus ini sebagai bahan evaluasi.
“ini menjadi bahan evaluasi dan masukan sangat beharga bagi kami, mohon maaf apabila masih ada anggota kami yang bersikap kurang baik,” katanya.
Mustafa juga menyampaikan harapannya agar ke depan, para prajurit di lapangan dapat lebih mengerti dan memahami akan tugas jurnalistik yang dilindungi oleh undang-undang.
“Semoga ke depan para prajurit pelaku di lapangan lebih mengerti dan memahami akan tugas jurnalistik,” jelas Mustafa.
Penyelesaian ini diharapkan memperkuat sinergi dan pemahaman antara institusi pers dan militer dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Editor: Amiruddin. MK










