Home / News

Senin, 4 April 2022 - 12:25 WIB

Migrasi Pengguna Pertamax ke Pertalite Diperkirakan Cuma 25 Persen

REDAKSI

JAKARTAPertamina menaikkan harga Pertamax Rp12.500 per liter seiring dengan naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga Pertamax akan menciptakan migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite.

Baca juga: Nasib Minyak Goreng Curah Kini Menimpa Pertalite

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, meskipun ada migrasi namun jumlahnya tidak akan besar. Pasalnya, konsumen Pertamax merupakan kelompok khusus (segmented).

“Saya kira shifting itu wajar, masyarakat mencari harga yang lebih murah kalau ada kenaikan. Perkiraan saya hanya 20-25%, itupun sementara karena masyarakat sudah memahami penggunaan BBM yang berkualitas dan sesuai spesifikasi kendaraan,” ujar Mamit dalam Market Review IDX Channel, Senin (4/4/2022).

Baca Juga :  Harga Minyak Meroket, Pengamat: Naikkan BBM secara Selektif, Tapi Jangan Pertalite

Di sisi lain, Mamit memperkirakan ada migrasi yang cukup besar dari pengguna SPBU swasta ke Pertamina, karena BBM RON 92 milik Pertamina masih jauh lebih terjangkau.

Sebagai perbandingan, harga BBM RON 92 milik Shell, Shell Super, naik menjadi Rp16.000 per liter, menyentuh angka keekonomian. Lalu, harga BBM milik BP AKR, BP 92 mencapai Rp12.990 per liter.

Baca Juga :  Mulai Besok, Pertamina Resmi Naikkan Harga Pertamax

“Jadi Pertamina ini masih yang lebih murah,” kata Mamit.

Mamit mengatakan, selama kenaikan harga belum menyentuh faktor psikologis masyarakat, maka migrasi besar-besaran harusnya bisa dihindari. Dalam kasus kenaikan harga Pertamax, konsumennya dinilai berasal dari kalangan menengah ke atas.

Baca Juga :  Penyaluran BBM Solar dan Pertalite Diramal Jebol hingga 15% Tahun Ini

Baca juga: Kekayaan Amir Khan Bergelimang Uang Rp752 Miliar, Mobil Mewah, TV Show

Meskipun begitu, Pertamina masih mengalami rugi karena harga yang naik tidak mencapai nilai keekonomian. “Tapi dibanding mereka enggak menaikkan, dengan adanya kenaikan ini diharapkan membantu likuiditas Pertamina, karena kalau keuangan terganggu maka dikhawatirkan distribusi BBM juga terganggu nantinya,” tandas Mamit.

(uka)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Diimbangi Persebaya, Persib Bandung Kibarkan Bendera Putih untuk Gelar Juara Liga 1 2021-2022

News

Ini Cara Babinsa di Blangpidie Komit Dorong Ekonomi Petani

News

Sinergi TNI-Polri Satpol PP-WH Tertibkan Hewan Ternak

News

Penjual Makanan Tebar Diskon Menjelang Kehadiran Bulan Puasa

News

Sportpedia: Perbedaan Senam Lantai dengan Senam Irama

News

AS Tuduh China Sulap 3 Pulau di Laut China Selatan Jadi Basis Militer

News

Zelensky Sebut Situasi di Mariupol Ukraina 'Tak Manusiawi'

News

Deretan Konglomerat Sawit Paling Tajir di Indonesia, Intip Daftarnya