Banda Aceh — Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh melalui Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan menggelar Pertemuan Penguatan Forum Kemitraan untuk Pengendalian Penyakit AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) yang dirangkaikan dengan Field Oversight Visit (FOV) oleh Technical Working Group Resilient and Sustainable Systems for Health (TWG RSSH) di Balee Keurukon, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan tingkat nasional dan daerah, termasuk Kepala DPMG Aceh Dr. H. Iskandar, AP, S.Sos, M.Si, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Banda Aceh Bachtiar, S.Sos., M.Si, Kepala Bappeda Kota Banda Aceh Rosdi, ST., M.Si, serta Kabid P2P Dinas Kesehatan Aceh dr. Imam Nurahman.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI, WHO, UNDP, ADINKES, dan Global Fund, bersama para kepala puskesmas dan mitra pelaksana program di Banda Aceh.
Bangun Sistem Kesehatan Tangguh dan Berkelanjutan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Wahyudi, S.STP, M.Si, menyampaikan kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat Resilient and Sustainable Systems for Health (RSSH) atau sistem kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan.
“Kegiatan kunjungan lapangan ini bukan sekadar pemantauan, tetapi juga wujud kolaborasi dan pembelajaran bersama. Kita dapat melihat langsung pelaksanaan program RSSH dan ATM di lapangan, termasuk tantangan dan inovasinya,” ujar Wahyudi.
Ia menegaskan bahwa komitmen Banda Aceh terhadap pengendalian penyakit menular sangat kuat, dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM kesehatan, sistem informasi, serta partisipasi masyarakat.
Capaian Pengendalian AIDS, TBS, dan Malaria
Dalam paparannya, Wahyudi menjelaskan capaian dan strategi Pemko Banda Aceh dalam pengendalian ketiga penyakit tersebut:
HIV/AIDS: memperluas layanan tes HIV melalui mobile clinic VCT dan memperkuat rujukan pengobatan ARV.
Tuberkulosis (TBC): mengembangkan layanan Public Private Mix (PPM) dan pelatihan Chocing Clinic bersama tim pakar RSUDZA.
Malaria: mempertahankan status eliminasi dengan memperkuat surveilans kasus impor dan kesiapsiagaan petugas lapangan.
Menuju Banda Aceh Bebas AIDS, TBC, dan Malaria 2030
Asisten Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesra Setda Kota Banda Aceh, Bachtiar, menegaskan bahwa Pemko Banda Aceh berkomitmen mewujudkan visi “Banda Aceh Kolaborasi untuk Eliminasi ATM 2030.”
“Kami memperkuat edukasi berbasis religius, memperluas akses diagnosis dan pengobatan, serta menghapus stigma terhadap ODHIV. Semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan Banda Aceh bebas AIDS, TBC, dan Malaria,” ujarnya.
TWG RSSH Lakukan Review Program
Ketua Tim FOV TWG RSSH, dr. Esty Febriani, M.Kes, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan meninjau pelaksanaan program RSSH dan COVID-19 Response Mechanism (C19RM) periode Januari–Juni 2025.
“Tim melakukan review pelaksanaan, memberikan rekomendasi, serta mendorong peningkatan kontribusi anggaran ATM di APBD,” jelasnya.
Kegiatan ditutup dengan launching Gampong Kopelma Darussalam sebagai Gampong Peduli ATM, simbol komitmen pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular secara kolaboratif berbasis gampong.
Editor: Amiruddin. MKReporter: Redaksi
















