Aceh Barat Daya — PT PLN (Persero) terus mempercepat pemulihan sistem kelistrikan di Provinsi Aceh pascabencana yang menyebabkan gangguan pasokan listrik di sejumlah wilayah.
Hingga Jumat (19/12) pukul 11.30 WIB, proses pemulihan menunjukkan perkembangan signifikan dengan mulai stabilnya sistem interkoneksi Aceh–Sumatra.
Sementara untuk Kabupaten Aceh Barat Daya sudah normal 100 persen sejak beberapa hari lalu.
Manajer ULP PLN Blangpidie, Zafandilla, menyampaikan bahwa tim teknis PLN berhasil melakukan start-up dan sinkronisasi PLTU Nagan Raya Unit 4 pada Kamis (18/12/2025) pukul 22.29 WIB. Langkah tersebut menjadi salah satu kunci utama dalam menyalurkan kembali daya listrik ke jaringan SUTT interkoneksi Aceh–Sumatra.
“Berhasilnya sinkronisasi PLTU Nagan Raya Unit 4 menjadi bagian penting dalam proses pemulihan. Dengan masuknya unit pembangkit ini, pasokan listrik ke sistem interkoneksi mulai kembali normal secara bertahap,” ujar Zafandilla dalam keterangannya, Jum’at (19/12/2025).
Ia menjelaskan, gangguan kelistrikan yang terjadi sebelumnya berdampak pada ratusan penyulang distribusi di berbagai wilayah Aceh. Namun berkat kerja cepat dan terkoordinasi dari petugas di lapangan, sebagian besar jaringan kini telah berhasil dipulihkan.
“Dari total 558 penyulang yang terdampak akibat bencana, saat ini tersisa 29 penyulang distribusi tegangan menengah yang masih dalam kondisi padam dan terus kami upayakan penormalannya,” jelasnya.
Menurut Zafandilla, proses pemulihan dilakukan secara bertahap dengan mengedepankan aspek keselamatan kerja dan keandalan sistem. Kondisi cuaca serta dampak kerusakan infrastruktur menjadi tantangan tersendiri dalam percepatan perbaikan jaringan listrik di lapangan.
“Pemulihan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. PLN memastikan setiap tahapan berjalan aman agar sistem yang sudah menyala kembali tetap stabil dan tidak menimbulkan gangguan lanjutan,” katanya.
PLN juga menurunkan tim teknis tambahan yang dilengkapi dengan peralatan pendukung untuk mempercepat proses perbaikan jaringan distribusi, gardu, serta komponen kelistrikan lain yang terdampak. Para petugas bekerja siang dan malam demi memastikan masyarakat dapat kembali menikmati layanan listrik secara normal.
Zafandilla menambahkan, PLN terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat setempat, serta pihak terkait lainnya untuk memastikan akses menuju lokasi-lokasi terdampak dapat dijangkau dengan aman. Hal ini penting agar pekerjaan pemulihan tidak terhambat dan dapat selesai sesuai target.
“Kami mohon dukungan dan pengertian dari masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, keselamatan petugas dan keandalan sistem menjadi prioritas utama kami,” ujarnya.
Bagi pelanggan yang masih mengalami gangguan kelistrikan, PLN membuka berbagai kanal pengaduan resmi. Masyarakat dapat menyampaikan laporan melalui Aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123, maupun kanal resmi PLN lainnya. Setiap laporan yang masuk akan ditindaklanjuti oleh petugas sesuai dengan tingkat urgensi dan kondisi lapangan.
“Silakan manfaatkan layanan pengaduan resmi PLN. Dengan laporan yang akurat, kami dapat lebih cepat melakukan pengecekan dan penanganan di lokasi,” kata Zafandilla.
Selain itu, PLN memastikan bahwa setiap perkembangan terbaru terkait pemulihan kelistrikan Aceh akan disampaikan secara resmi melalui kanal komunikasi perusahaan. Informasi tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan yang jelas dan akurat bagi masyarakat, sekaligus mencegah beredarnya informasi yang tidak benar.
Zafandilla juga mengajak masyarakat untuk turut mendoakan agar proses pemulihan kelistrikan di Aceh dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti. Ia optimistis, dengan sinergi antara PLN, pemerintah, dan masyarakat, seluruh wilayah terdampak dapat segera menikmati pasokan listrik yang normal dan andal.
“Doa dan dukungan masyarakat sangat berarti bagi kami. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pemulihan ini secepat mungkin agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal,” pungkasnya.
PLN menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, khususnya di wilayah rawan bencana, sebagai bagian dari upaya memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan di Aceh.
Editor: RedaksiReporter: Teuku Nizar
