NOA l Abdya – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim SH menyebutkan pelabuhan teluk Surin merupakan mimpi Aceh untuk memiliki pelabuhan besar sebagai gerbang laut ekonominya.
“Inilah alasan mimpi Aceh memiliki pelabuhan besar sebagai gerbang laut ekonominya, seperti Belawan di Sumut, tak akan pernah bisa terwujud,” kata Akmal Ibrahim seusai melakukan penandatanganan perjanjian Pemkab Abdya bersama PT Mitra Aceh Sejahtera melakukan penandatanganan perjanjian pengelolaan pelabuhan Teluk Surin di Pendopo Bupati setempat, Jum’at (12/11/2021).
Sebabnya, sambung Akmal, hanya satu, yakni Aceh tidak mempunyai laut yang dalam seperti Belawan di daratan Aceh kecuali Sabang.
“Saat ini yang terdalam itu Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara. Cuma tanggung hanya untuk kapal maksimum 10.000 ton, Pelabuhan Malahayati 3000 ton, Pelabuhan Calang 6000 ton, Meulaboh, Abdya dan Aceh Selatan sekitar 2000 ton ke bawah,” sebut Akmal Ibrahim.
Artinya, lanjutnya, hanya setengah kemampuan Belawan saja laut Aceh tidak sanggup. “Akan tetapi laut Teluk Surin di Abdya, sanggup menampung kapal di atas 100.000 ton,” tegas Akmal Ibrahim.
Alasan itulah, katanya, mengapa pada zaman dulu Amerika sudah tahu hingga armada dagang dan kapal perangnya singgah di Surin. “Ironisnya, potensi Surin ini belum banyak diketahui para pemimpin Aceh,” aku Akmal.
“Saya sangat paham tentang sejarah Surin ini, sebab saya awalnya pernah menjadi wartawan selama 18 tahun. Semua kriteria itu ada di Teluk Surin dan Teluk Surin sudah ditakdirkan untuk menjadi pelabuhan besar,” papar Akmal.
Sebelumnya, Akmal Ibrahim mengatakan, agreement ini adalah sebuah perjanjian kontrak mengikat.
“Ini bukan MoU, agreement itu kontrak perjanjian, notaris punya sebab dan akibat hukum mengikat, jadi inilah yang kita sepakati dengan PT. Mitra Aceh Sejahtera,” tegas Akmal.
Dikatakan Akmal, proses pembangunan ini membutuhkan kerjasama yang luas terutama dengan pihak swasta para politisi pengusaha masyarakat tokoh.
“Pembangunan membutuhkan satu kesatuan energi untuk menuju pada satu kesatuan bersama yaitu kesejahteraan,” kata Akmal.
Pemerintah, katanya, tentu mampu melakukan, tapi lama-lama karena sumber dayanya sedikit, kemampuan keuangan, kemampuan teknis segala macam sedikit.
“Jadi orang yang besar itu yang cepat besar itu adalah orang yang mampu menjalin hubungan kerjasama, sinergis untuk mencapai tujuan yang lebih besar,” tutur Akmal.(RED).