Home / Daerah

Rabu, 3 Desember 2025 - 11:24 WIB

Pertamax Mahal di Muara Tiga, Warga Merasa Terkepung Harga Nakal

mm Amir Sagita

Warga antrian BBM di sebuah SPBU di Kota Sigli, Rabu (3/12/2025) (Foto.Amir Sagita.NOA.co.id).

Warga antrian BBM di sebuah SPBU di Kota Sigli, Rabu (3/12/2025) (Foto.Amir Sagita.NOA.co.id).

Sigli – Di sebuah warung kecil di persimpangan jalan Kecamatan Muara Tiga, aroma bensin bercampur debu siang itu tak lagi terasa biasa. Harga Pertamax yang biasanya dibeli Rp 12.500 di SPBU, mendadak melambung hingga Rp 25–30 ribu per liter di tangan pengecer. Pertalite pun tak kalah mengejutkan, dijual Rp 15–20 ribu.

Bagi warga, ini bukan sekadar kenaikan harga — tapi tamparan keras di tengah kondisi ekonomi yang sudah berat.

“Nak jak keu SPBU hana masalah harga. Tapi nyan… harga yang dijual di gampông, ibarat mencekik leher,” keluh Nurdin Ali, salah seorang warga Muara Tiga, saat ditemui NOA.co.id, Selasa (3/12/2025).

Baca Juga :  Kejari Aceh Singkil Diminta Usut Dugaan Korupsi Aset Rp 4,8 Miliar di Pemkab Aceh Singkil

Alasan Langka, Harga Melangit

Pengecer berdalih pasokan Pertamax dan Pertalite kosong, sulit didapat, dan stok yang masuk hanya sedikit. Namun, menurut warga, alasan itu terasa janggal. Di SPBU, dua jenis BBM tersebut disebut masih tersedia seperti biasa tanpa ada kenaikan mencolok.

“Nyoe bukan persoalan langka, tapi soal memanfaatkan keadaan. Na surat edaran dari Pemkab, harga barang bila naik tak wajar harus ditindak. Jadi kenapa ini dibiarkan?” ujar Nurdin dengan nada geram.

Baca Juga :  Dibantu Haji Mukhlis, Saluran Air Pasar Ikan Geurugok Kembali Berfungsi

Desakan untuk Penegakan Aturan

Warga menilai pemerintah dan aparat belum hadir dalam kondisi ini. Mereka berharap Polsek setempat segera turun tangan mengecek para pemasok dan pengecer yang diduga sengaja memainkan harga.

“Kalau memang terbukti menaikkan harga seenaknya, tangkap saja. Jangan sampai masyarakat terus jadi korban,” tegas Nurdin.

Ia menambahkan, masyarakat sebenarnya bisa memahami bila ada kenaikan normal — misalnya Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per liter. Namun yang terjadi sekarang sudah di luar batas wajar, bahkan mencapai 50 hingga 100 persen.

Baca Juga :  DPRA melalui Komisi I Terima Kunjungan Masyarakat Beutong Ateuh

Harga BBM Harus Dikontrol, Terutama Saat Bencana

Bagi warga Muara Tiga, kondisi ini seharusnya jadi alarm bagi pemerintah daerah. Di tengah situasi bencana atau gangguan distribusi, pengawasan harga BBM harus lebih ketat agar tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu.

“Jangan biarkan alasan ‘stok kosong’ jadi tameng untuk menipu masyarakat. Ini harus ditertibkan. Kami minta pemerintah bertindak tegas,” tutup Nurdin.

Editor: Amiruddin. MKReporter: Amir Sagita

Share :

Baca Juga

Daerah

Perusahaan Cabang BBH Banda Aceh Diresmikan

Daerah

H. Syibral Malasyi, Sandang Gelar Magister Ekonomi

Daerah

Mellani Subarni Beri Dukungan Dua Pasien Anak Bocor Jantung di RS Harapan Kita Jakarta

Daerah

Polisi Selidiki Mayat Pria dan Wanita Ditemukan dalam Mobil di Banda Aceh

Daerah

Aceh Singkil Kapan? Bireuen diusulkan keluar dari Aceh

Daerah

PT Raja Marga dan Lahan Sawit ‘Gelap’ Praktik Ilegal yang Mengancam Masa Depan

Banda Aceh

Komnas HAM Perwakilan Aceh Terima Kunjungan BHRC

Daerah

Pj Gubernur Safrizal Ikuti Paripurna DPR Aceh, Agenda Penyampaian Pendapat Banggar Terhadap Qanun APBA 2025