Home / Banda Aceh

Rabu, 29 Oktober 2025 - 21:23 WIB

PHRI Aceh Dorong Transformasi Digital dan Pariwisata Syariah di Rakerda 2025

mm Tiara Ayu Juneva

Ketua BPD PHRI Aceh, Andre Leo (kiri), menyerahkan plakat kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dedy Yuswadi (kanan), usai membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BPD PHRI Aceh 2025 di Hotel Hip Hope, Banda Aceh, Selasa (28/10/2025). Foto: Dok. Pribadi/NOA.co.id

Ketua BPD PHRI Aceh, Andre Leo (kiri), menyerahkan plakat kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dedy Yuswadi (kanan), usai membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BPD PHRI Aceh 2025 di Hotel Hip Hope, Banda Aceh, Selasa (28/10/2025). Foto: Dok. Pribadi/NOA.co.id

BANDA ACEH – Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Aceh menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2025 di Hotel Hip Hope, Banda Aceh, Selasa (28/10/2025).
Kegiatan bertema “Transformasi Digital & Peningkatan Kompetensi SDM Aceh dalam Mewujudkan Pelayanan Berbasis Syariah dan Ramah Wisatawan” ini menjadi momentum penting bagi pelaku industri perhotelan dan restoran dalam menyusun arah strategis pengembangan pariwisata Aceh.

Ketua BPD PHRI Aceh, Andre Leo, dalam pemaparan rancangan kerja organisasi menegaskan pentingnya menjadikan Aceh sebagai poros pariwisata dan hospitality berbasis Islam (syariah). Menurutnya, hal ini bukan hanya sejalan dengan identitas dan nilai-nilai masyarakat Aceh, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara yang mencari pengalaman wisata halal.

Baca Juga :  Pemko Banda Aceh Respons Cepat Keluhan Warga terkait Air PDAM dan Sampah

Ia menilai, sangat disayangkan ketika negara-negara lain seperti Jepang justru lebih serius dalam mengembangkan iklim pariwisata Islam, sementara Aceh — yang telah menerapkan syariat Islam — belum sepenuhnya memaksimalkan peluang tersebut.

“Sudah seharusnya Aceh menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola pariwisata Islami secara profesional dan berkelanjutan. Untuk itu, kita perlu bertransformasi secara digital dan memperkuat kolaborasi antar lini agar sektor pariwisata Aceh semakin adaptif, inklusif, dan berdaya saing global,” ujar Andre.

Ia juga menambahkan bahwa transformasi digital merupakan kebutuhan, bukan lagi pilihan, dalam meningkatkan efisiensi pelayanan dan kualitas SDM. Selain itu, PHRI Aceh akan terus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata.

Baca Juga :  Pangdam IM Sambut Kedatangan Pejabat Gubernur Aceh

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Dedy Yuswadi, mengapresiasi langkah PHRI yang aktif berperan dalam mendorong pariwisata Aceh menuju level yang lebih kompetitif.

“Kita patut bersyukur karena Aceh telah dikenal sebagai destinasi wisata ramah muslim di tingkat dunia. Namun kita harus terus membenahi diri dan menunjukkan bahwa Aceh sanggup menyambut wisatawan dengan amenitas yang memadai — baik dari sisi jumlah hotel maupun kualitas restoran,” kata Dedy.

Baca Juga :  Modus Janji Kerja, Gadis 16 Tahun Asal Aceh Dijual Jadi PSK di Malaysia

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Aceh saat ini sedang melobi sejumlah event nasional untuk digelar di Aceh, dan menegaskan bahwa PHRI harus siap menjadi garda terdepan dalam menyambut kegiatan tersebut.

Rakerda 2025 ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Ketua Badan Promosi Pariwisata Aceh (BPPA) Mirza Rizqan, serta berbagai pelaku industri perhotelan dan restoran juga para asosiasi wisata di Aceh.

Melalui forum ini, PHRI Aceh berharap dapat memperkuat arah kebijakan dan mempercepat transformasi sektor perhotelan berbasis syariah, digital, dan profesional — menjadikan Aceh sebagai destinasi halal unggulan di tingkat nasional dan internasional.

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Banda Aceh

Pemerintah Kota Banda Aceh Raih Predikat “Sangat Baik” dalam Evaluasi SPBE Tahun 2024

Banda Aceh

DPP PNA Gerakan Seluruh Elemen Untuk Menangkan Mualem-Dek Fadh

Banda Aceh

Soal Gaji Petugas Pasar, Kadiskopukmdag: Sedang Dicarikan Solusi

Banda Aceh

Komnas HAM Perwakilan Aceh Terima Kunjungan BHRC

Banda Aceh

Upacara Peringatan Hari Pengayoman di Kemenkumham Aceh Berlangsung Khidmat  

Banda Aceh

Aksi Kamisan di Taman Ratu Safiatuddin: Mengulik 30 Tahun Konflik, Merawat Ingatan dan Menuntut Keadilan

Banda Aceh

Almuniza Kamal Apresiasi Keberhasilan RSUD Meuraxa dalam Mencapai PAD Hampir 100%

Banda Aceh

KOMMa, Inovasi GEN-A untuk Kuatkan Komunikasi Keluarga Tanpa Gawai