Home / News

Senin, 23 Mei 2022 - 15:55 WIB

PLN Rogoh Kocek Rp452 Miliar Bangun Infrastruktur di Industri Karawang

REDAKSI

JAKARTA – PT PLN (Persero) membangun infrastruktur ketenagalistrikan di kawasan industri di Karawang berupa Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kiloVolt (kV) Sukatani dan Gas Insulated Switchgear Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Sukatani.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) Djarot Hutabri EBS mengatakan, pasokan listrik yang andal akan menjadi salah satu kunci dalam membuka peluang investasi. Dengan semakin kuatnya pasokan listrik ke kawasan industri Karawang, Djarot berharap dapat menjadi daya tarik investor baru.

Baca Juga :  Lebihi dari Target, ASN Dinas PUPR Aceh Sumbang 84 Kantong Darah

“Seperti yang diketahui secara umum bahwa Karawang adalah salah satu daerah industri terbesar di Indonesia. Listrik memegang peranan penting dalam peningkatan iklim investasi. Oleh karena itu, pasokan listrik harus benar-benar dijaga keandalannya,” ungkap Djarot, Senin (23/5/2022).

Baca Juga: PLN Kantongi Jaminan Pemerintah untuk Pinjaman Rp8,5 Triliun dari ADB

Menurut Djarot, untuk membangun dua infrastruktur kelistrikan tersebut PLN menginvestasikan Rp 452 miliar, kedua Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan rampung pada November 2022. Sementara kemajuan pembangunan hingga saat ini telah mencapai 77 persen.

Baca Juga :  Dirut Baru Geo Dipa Energi: Pernah Diberhentikan Erick Thohir, Diangkat Sri Mulyani

GISTET 500 kV Sukatani akan memiliki kapasitas sebesar 1.000 Mega Volt Ampere (MVA) dengan 2 tower incomer 500 kV sepanjang 3,5 kilometer sirkit (kms). Sedangkan untuk GIS 150 kV akan memiliki kapasitas sebesar 120 MVA dengan tower incomer 150 kV sepanjang 3,44 kms.

Baca Juga: PLN Dukung Target 10 Ribu Bus Listrik di Jakarta

Baca Juga :  Peluang Industri Asuransi dan Dana Pensiun Masih Terbuka Lebar

Djarot menambahkan, kedua gardu induk ini menggunakan teknologi isolasi gas sulphurhexaflouride(SF6) dimana lahan yang digunakan lebih efisien dibandingkan Gardu Induk Konvensional. “Melalui teknologi ini, pembangunan gardu induk tidak lagi membutuhkan luasan lahan yang besar sehingga efektif untuk diterapkan di kota/daerah padat penduduk,” ungkapnya.

(nng)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Prediksi Chelsea Vs Newcastle United di Liga Inggris 2021-2022, Minggu 13 Maret

News

Ketua DPC BAS Subulussalam Jabat Sekretaris DPW PJID Nusantara

News

Javier Roca Berharap Pemain Hindari Kesalahan Saat Lawan Madura United

News

9 Film Dokumenter Sepak Bola Terbaik Sepanjang Masa, Nomor 1 Jadi Panutan

News

Simak, Rincian Biaya Tol untuk Mudik Naik Mobil Rute Jakarta-Solo

News

Negara Baltik Usir 10 Diplomat Rusia, Wajib Keluar Pekan Depan

News

Pesan Luhut Saat Dihadang Mahasiswa UI: Beda Pendapat Biasa, Jangan Ribut-ribut

News

4 Presiden Negara Eropa Kunjungi Ukraina, Desak Putin Diadili