Aceh Selatan — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Selatan mengecam keras dugaan ancaman terhadap jurnalis media Paparazzi, Tri Nugroho Panggabean (54), yang terjadi di Kabupaten Aceh Utara.
Dugaan ancaman tersebut disebut melibatkan seorang oknum keuchik (kepala desa) yang diduga marah atas pemberitaan terkait dugaan penyimpangan di desanya.
“Kasus ini tidak boleh ditolerir. Ini bentuk nyata teror dan intimidasi terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugasnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” tegas Sudirman Hamid, Sekretaris PWI Aceh Selatan, kepada media, Selasa (4/11/2025).
Sudirman — sosok vokal yang dikenal di kalangan jurnalis Aceh dengan julukan “Jenderal Wartawan” — mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk menindak tegas pelaku tanpa pandang bulu.
“Jangan biarkan kebebasan pers diinjak-injak oleh oknum yang semena-mena. Kalau ada yang merasa dirugikan oleh pemberitaan, gunakan hak jawab, bukan ancaman atau teror. Wartawan bekerja untuk kepentingan publik, bukan untuk hidup dalam ketakutan,” ujarnya dengan nada geram.
Ia menambahkan, negara tidak boleh kalah oleh arogansi oknum pejabat desa.
“Kalau hukum diam, artinya kita sedang mundur dari demokrasi,” tegasnya.
Ancaman itu diduga terkait pemberitaan berjudul “Geuchik Blang Aman Diduga Langgar Hukum Minta 2,5 Persen, Tolak Tanda Tangan, dan Tekan Wartawan” yang dimuat oleh media tempat Tri bekerja.
Kasus dugaan ancaman terhadap Tri Nugroho Panggabean telah dilaporkan ke Polres Aceh Utara dengan Nomor LP/B/153/X/2025/SPKT/POLRES ACEH UTARA/POLDA ACEH.
Dalam laporan itu, Tri menuding seorang oknum keuchik Gampong Blang Aman berinisial BDN melakukan ancaman sebagaimana diatur dalam Pasal 335 KUHP jo. UU Nomor 1 Tahun 1946.
Peristiwa itu terjadi Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 12.30 WIB di sebuah warung kopi di Desa Kuta Lhoksukon, Aceh Utara. Dua saksi, Amar dan Chairul, mendengar langsung ucapan BDN yang bernada ancaman.
“Yang pah wartawan nyan ta pasoe lam eumpang!”
(Yang pas wartawan itu kita masukkan ke dalam karung).
Ketika ditanya siapa yang dimaksud, BDN menjawab singkat: “Si Tri!”
Editor: RedaksiReporter: Redaksi
















