Jakarta – Aksi bersih-bersih Jaksa Agung ST Burhanuddin terhadap oknum pegawai dan jaksa nakal di jajarannya tidak sekedar slogan semata. Banyak oknum jaksa nakal telah dihukum adminsitrasi, bahkan dipenjara.
Terbaru, Kejagung lewat Jaksa Agung Muda Pengawasan telah memberikan hukuman pencopotan jabatan dan status sebagai jaksa terhadap sejumlah oknum jaksa nakal. Pencopotan itu imbas dari pelanggaran kode etik profesi, kewenangan sebagai aparatur sipil negara pada Kejaksaan RI dan pidana yang dilakukan.
Melansir tempo.co, JAM WAS Rudi Margono mengonfirmasi telah menjatuhkan sanksi kepada Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat Hendri Antoro dan pendahulunya, Iwan Ginting. “Sudah,” ujar Rudi saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp, Selasa, 30 September 2025.
JAM WAS Rudi Margono tak menjelaskan sanksi apa yang dijatuhkan kepada kedua jaksa itu. Namun, dua pekan lalu Hendri Antoro sudah dicopot dari jabatannya. Jabatan Kajari Jakarta Barat sekerang dijabat sementara oleh Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Daerah Khusus Jakarta, Haryoko Ari Prabowo sebagai Pelaksana Tugas Kajari Jakarta Barat.
Hendri Antoro dan Iwan Ginting terseret kasus dugaan penerimaan duit dari penilapan barang bukti kasus investasi bodong Robot Trading Fahrenheit yang dilakukan jaksa Kejari Jakbar Azam Akhmad Akhsya. Dalam kasus ini Azam telah dijatuhi hukuman pidana berupa 9 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Hukuman itu lebih berat ketimbang vonis di pengadilan tingkat pertama yang memvonisnya 7 tahun penjara.
Selain hukuman terhadap Hendri Antoro dan Iwan Ginting, JAM WAS juga menjatuhkan hukuman terhadap jaksa-jaksa yang terseret dalam kasus jaksa Azam ini, yakni Sunarto, Dody Gazali, Adib Adam dan Baroto. Hukumannya sama, pencopotan jabatan dan status jaksa.
Editor: Amiruddin. MK