Home / Advetorial

Senin, 7 November 2022 - 21:35 WIB

Yuk ke Museum Tsunami Aceh, Ada Pameran Memori Helsinki

Redaksi

NOA | Banda Aceh – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui UPTD Museum Tsunami menggelar pameran temporer yang mengangkat soal proses perdamaian GAM – Pemerintah RI yang dikenal dengan MoU Helsinki.

Pameran ini berlangsung di Lantai 3 Museum Tsunami Aceh, yang dibuka perdana pada hari ini, Senin, 7 November 2022 oleh Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal.

‘Pameran Memori Helsinki’ ini menampilkan dokumen saat proses penandatanganan damai itu berlangsung.

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal menyampaikan, pameran ini dibuat untuk mengingat kembali bagaimana sejarah Aceh saat menjalankan proses perdamaian dengan RI.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Perkirakan Kasus Omicron Terus Meningkat

“Kegiatan hari ini merupakan salah satu atraksi yang ingin ditampilkan kepada seluruh masyarakat Aceh, seperti tagline kita ‘Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata’. Pameran ini juga untuk mengenang kembali rasa syukur atas segala nikmat dari perdamaian ini,” kata Almuniza.

Isi dalam pameran itu diambil mulai dari masa konflik, operasi darurat militer, operasi darurat sipil, selanjutnya proses bagaimana tsunami terjadi pada tahun 2004, kemudian proses perdamaian.

“Karena kami ingin menampilkan sejarah perdamaian, dari tahap perundingan sampai pada tahap MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005,” ucapnya.

Baca Juga :  Sekda Aceh Besar Tinjau Pasar Induk Lambaro

Selain itu, pameran ini juga berguna untuk pengetahuan wisatawan luar yang berkunjung ke Museum Tsunami, bahwa Aceh pernah bergejolak dan memilih untuk mengakhiri konflik setelah bencana tsunami memporak-porandakan Tanah Rencong.

“Sejarah tersebut ditampilkan di sini dan mungkin tidak seutuh cerita sebenarnya, namun ini mempresentatifkan proses perdamaian tersebut,” ucapnya.

Memilih lokasi di Museum Tsunami, kata Almuniza, karena tempat ini menceritakan tentang kejadian alam yaitu gempa dan tsunami. Lokasi ini, kata dia, jadi salah satu media atau infrastruktur pembangunannya adalah jembatan perdamaian.

Baca Juga :  Baitul Mal Aceh Bantu 15 KK Korban Kebakaran di Lampulo

“Jembatan perdamaian merupakan representasi damainya Aceh, serta gempa dan tsunami merupakan hikmah yang menimbulkan perdamaian sampai dengan detik ini dikenang oleh masyarakat Indonesia dan terkhusus masyarakat Aceh, untuk mensyukuri nikmat damai,” katanya.

Selain foto, dalam pameran ini juga menampilkan sejumlah berita dari media lokal, nasional hingga Internasional yang memuat peristiwa perdamaian itu yang ditandatangani dari kedua belah pihak antara GAM dan RI. []

Share :

Baca Juga

Advetorial

Tour de Aceh 2023 Diikuti Atlet Mancanegara, Kategori Sepeda Santai Masih Dibuka

Advetorial

Melalui KUR Syariah Sektor Parekraf, Tingkatkan Produk Unggulan Bagi Pengusaha Aceh

Advetorial

Taman Mini Gayo Indah, Objek Wisata Alam di Kompleks Perkantoran Bupati Gayo Lues

Advetorial

Baitul Mal Aceh Kumpulkan Zakat dan Infak Rp 8,17 M Hingga Awal Maret 2022

Advetorial

Kadisbudpar Aceh Ajak Wisatawan ke Subulussalam, Ada Event Pekan Budaya dan Tradisi Barsela

Advetorial

Sebanyak 182 Orang Divaksin Covid-19 di Museum Aceh, Total Kini Capai 93.789

Advetorial

Presiden Jokowi Perkirakan Kasus Omicron Terus Meningkat

Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar Serahkan 16 Bus untuk Badan Usaha Milik Gampong